Kemenaker: Program K3 Jangan Dijadikan Beban
Dirjen Binwasnaker & Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Iswandi Hari menyampaikan agar program K3 jangan dijadikan beban.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) lewat Plt. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) & Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Iswandi Hari menyampaikan agar program K3 jangan dijadikan beban.
Akan tetapi, ia mengimbau agar para stakeholder maupun pekerjaan dan masyarakat menjadikan K3 sebagai budaya.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan di peringatan Bulan K3 yang diselenggarakan di Monas, Minggu (12/1/2020).
Baca: Saksikan Atraksi Penyelamatan Rope Access di Peringatan K3, Ini Reaksi Menaker
Baca: Kemenaker Gelar Peringatan 50 Tahun Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kawasan CFD Monas
"Dulu orang menganggap K3 sebagai beban. Mulai hari ini harus kita jadikan K3 itu adalah budaya kita semua. Karena dengan K3 akan meningkatkan kreativitas kita semua, " ujar Iswandi.
Dalam laporannya, Plt. Dirjen Binwasnaker & K3 tersebut mengatakan diselenggarakannya peringatan 50 tahun Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Bulan K3 Tahun 2020 untuk
memberikan motivasi.
Motivasi tersebut ditujukan kepada perusahaan-perusahaan, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat pada semua level dalam menerapkan program K3.
"Survei mengatakan dengan bertambahnya angka kecelakaan K3 itu akan menambah pula angka kemiskinan yang baru," ujarnya
K3 sendiri merupakan bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah instansi maupun lokasi proyek.
Adapun tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan dalam lingkungan kerja.
Peringatan Bulan K3 yang dipusatkan di Silang Monas, dimeriahkan dengan sejumlah acara diantaranya atraksi Safety Rope Access, pemeriksaan kesehatan, senam sehat K3, dancer anak-anak, serta hiburan dari group band D’ Masiv.