Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Saidi Sebut Ada Penyimpangan Sejarah Terkait Klaim Keraton Agung Sejagat: Dia Bisa Dipidana

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi memberikan tanggapannya terkait klaim Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Ridwan Saidi Sebut Ada Penyimpangan Sejarah Terkait Klaim Keraton Agung Sejagat: Dia Bisa Dipidana
IST/Facebook via Tribun Jogja
Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia 

Terlabih semenjak kedatangan sebuah batu besar yang belakangan dianggap sebagi prasasti.

"Itu batunya datang jam setengah tiga malam, otomatis kita sebagai tetangga dekat jelas dengar suaranya," ungkapnya.

Dilansir TribunJateng, batu tersebut terdapat ukiran dan tulisan dalam aksara jawa.

Dijelaskan sang pengukir, Empu Wijoyo Guna, batu tersebut diukir sekitar 3 bulan yang lalu dan merupakan permintaan pimpinan Keraton Agung Sejadat, Sinuhun Totok Santoso.

"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagad," katanya.

Keraton Agung Sejagat Purworejo Digeledah Polisi, Totok Santosa dan Istri Diamankan Proses penggeledahan oleh pihak kepolisian di depan istana Keraton Agung Sejagat pada Selasa (14/1/2020)
Keraton Agung Sejagat Purworejo Digeledah Polisi, Totok Santosa dan Istri Diamankan Proses penggeledahan oleh pihak kepolisian di depan istana Keraton Agung Sejagat pada Selasa (14/1/2020) (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)

Mataram disini menurutnya adalah 'Mata Rantai Manusia' dan tidak ada hubungan dengan kerajaan Mataram.

"Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun."

Berita Rekomendasi

"Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," ungkapnya

Pada batu terukir gambar Cakra yang menggambarkan waktu dan kehidupan manusia, sedangkan di dalam cakra itu terdapat 9 dewa.

Ada pula ukiran Trisula yang menurutnya memiliki makna keilmuan.

Kemudian ada gambar telapak kaki yang bermakna sebagai tetenger atau penanda.

"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelasnya.

6 Fakta Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Batu Besar Tiba-tiba Muncul Pukul 3 Dini Hari
6 Fakta Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Batu Besar Tiba-tiba Muncul Pukul 3 Dini Hari (IST via TribunJateng)

Tak Sesuai Ijin

Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo saat deklarasi pada Minggu (12/1/2020) ternyata tidak sesuai izin yang diajukan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas