Sandiaga Uno : Penting Lakukan Reformasi Birokrasi dan Penyederhanaan Regulasi Melalui Omnibus Law
Perlambatan ekonomi global dikhawatirkan akan berimbas lesunya permintaan ekspor dan investasi Indonesia sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perlambatan ekonomi dunia masih menjadi perhatian.
Ekonom Bank Dunia menilai perlambatan ekonomi global semakin meluas dan terus berdampak terhadap banyak negara.
Sejak Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari semula 2,9 persen menjadi 2,6 persen, beberapa negara mulai menyiapkan rangkaian kebijakan untuk mencegah dampak perlambatan tersebut berpengaruh terhadap kinerja perekonomian di negaranya, tidak terkecuali Indonesia.
Perlambatan ekonomi global dikhawatirkan akan berimbas pada lesunya permintaan ekspor dan investasi Indonesia sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 5,3% yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi yang menekankan pada sektor konsumsi.
Posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup menggembirakan. Meskipun menjadi kabar baik, fakta tersebut tetap menjadi tantangan bagi pemerintah.
Baca: Jadi Petinggi Bank Dunia, Ini Daftar Kekayaan Mari Elka Pangestu, Punya Utang Capai Rp 18 Miliar
Baca: Menkeu Sri Mulyani Minta Pegawai Kemenkeu Tak Libur Akhir Tahun
Optimisme mencapai target pertumbuhan ekonomi perlu di dukung oleh langkah-langkah strategis, penting bagi pemerintah untuk mengukur potensi pertumbuhan ekonomi.
Transformasi ekonomi menjadi bagian dari kebijakan pemerintah untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
Nilai ekspor produk UKM, yang saat ini hanya 14,5% meningkat menjadi 30% pada 2024. Melihat hal ini, pemerintah kemudian menggulirkan rencana omnibus law.
Aturan yang sekaligus merevisi banyak UU apabila di setujui DPR. Terdapat tiga omnibus law yang akan diajukan secara bertahap.
Pertama, omnibus law tentang cipta lapangan kerja. Kedua, omnibus law tentang perpajakan dan berkaitan dengan usaha mikro kecil dan menengah.
H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A atau biasanya di sapa Sandiaga Uno merasa optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia walaupun penuh dengan tantangan.
Menurutnya pelaku usaha pun yakin bahwa arah kebijakan ekonomi nasional sudah tepat. Ia pun mendukung fokus yang di perlihatkan pemerintah di bidang ekonomi yaitu mereformasi birokrasi dan penyederhanaan regulas melalui konsep Omnibus Law.
“Konsep Omnibus Law di harapkan mampu mendorong realisasi percepatan investasi. Dengan investasi yang kondusif maka dapat menggerakkan dunia usaha yang secara tidak langsung mampu mendongkrak perekonomi bangsa”, jelasnya.
Sebagai tokoh entrepreneur nasional, Sandiaga Uno juga menyakini bahwa percepatan transformasi ekonomi dari pusat produksi ke distribusi akan menggairahkan pelaku usaha kecil menengah.
“Sehingga iklim dunia usaha semakin kondusif dan hal ini akan merangsang pelaku usaha untuk lebih berkembang”, tandasnya.
Sementara itu, menanggapi kasus Jiwasraya yang tengah marak di bicarakan, Sandiaga Uno mendukung penegakan hukum untuk menuntaskan kasus Jiwasraya demi keadilan bagi para nasabah yang sekitar 7 juta orang, agar ke depannya tidak terulang lagi.
“Perlu ada solusi jangka pendek, dimana di butuhkan campur tangan negara misalnya mengumpulkan seluruh BUMN asuransi untuk membantu menyisihkan sejumlah dana, agar Jiwasraya dapat memenuhi kewajibannya ke seluruh nasabahnya dan tidak menunda permasalahan ini berlarut-larut”.