Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Tengah Nasib Gurandil dan Taman Nasional Halimun Salak

Menjamurnya tambang ilegal tersebut disinyalir menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Jalan Tengah Nasib Gurandil dan Taman Nasional Halimun Salak
Dok BNPB
Ratusan tenda tambang emas ilegal atau gurandil menjamur di wilayah konservasi hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan tenda tambang emas ilegal atau gurandil menjamur di wilayah konservasi hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Sebagaimana menurut hasil pantauan udara menggunakan helikopter yang dilakukan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bersama Dirjen Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wiratno, Wakapolri Gatot Eddy, dan didampingi Bupati Bogor Ade Yasin pada Sabtu (18/1/2020).

Baca: Ini Permintaan Jokowi kepada Para Pengusaha Tambang

“Harus kita katakan apa adanya bahwa di bagian hulu Taman Nasional Halimun, ada ratusan bangunan tenda biru milik gurandil (istilah pondok-pondok pertambangan emas ilegal),” ungkap Doni Monardo dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu.

Menjamurnya tambang ilegal tersebut disinyalir menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan yang juga menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan Lebak.

Selain itu, penggunaan bahan kimia jenis merkuri dalam aktivitas penambangan tersebut juga mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat.

Persoalan tersebut sangat diperhatikan oleh Kepala BNPB. Menurutnya hal yang sudah terlanjur muncul ke permukaan dan menjadi bencana itu merupakan masalah permanen, oleh sebab itu solusi yang diambil juga harus permanen.

Usai melakukan pemantauan udara selama kurang lebih dia jam dengan helikopter dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jenderal TNI bintang tiga itu bicara kepada para awak media dan dengan tegas mengatakan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan adalah penindakan hukum dan himbauan larangan penambangan kepada masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Dalam hal ini BNPB akan memfasilitasi pembentukan Satgas gabungan khusus yang terdiri dari personel kementerian/lembaga dan unsur TNI serta Polri, yang menjadi satu kesatuan ‘stakeholder’ penanggulangan bencana.

Langkah solusi yang berikutnya menurut Mantan Jenderal Kopassus itu ialah dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi para warga yang menjadi penambang dengan meningkatkan mata pencahariannya.

Mantan Akademi Militer angkatan 1985 itu tidak mau kemudian masyarakat menjadi kehilangan pekerjaan karena penutupan tambang sehingga akan memunculkan masalah baru di kemudian hari.

Sehingga harus betul-betul diperhatikan antara nasib para gurandil dan keberlangsungan ekosistem di Taman Nasional Halimun Salak.

“Kita harus cari solusi yang tentunya tidak menimbulkan masalah sosial, contohnya masyarakat kehilangan pekerjaan,” tambah Doni.

Selanjutnya, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa solusi yang juga harus segera dilakukan adalah melakukan penanaman hutan kembali dengan jenis tumbuhan dan vegetasi yang mampu memperkuat tanah serta dapat mencegah terjadinya longsor.

Adapun jenis tanaman tersebut adalah jenis rumput vetiver yang dikombinasikan dengan beberapa jenis tanaman keras yang memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menyumbang perekonomian masyarakat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas