I Gede Pasek Suardika: OSO Beri Kebebasan Berekspresi
Bagaimana cerita I Gede Pasek Suardika bisa mendapatkan kepercayaan mengemban amanah sebagai sekretaris jenderal Partai Hanura?
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Deodatus Pradipto
Ada tugas khusus yang disampaikan Pak OSO ke Anda?
Ya. Artinya menata organanisasi menjadi layaknya sebuah partai politik yang punya harapan lebih progresif, positif ke depan. Itu memang menjadi tugas utama kami.
Sehingga momentum hari ini, Pilkada, kami punya 807 hitungan tiket kendaraan, ini harus kami maksimalkan, juga menjadi potensi untuk menempatkan orang-orang yang kami anggap pas, bisa bantu Hanura pada 2024. Ini kan kapital politik juga, selain anggota dewan (DPR) tapi kan ini eksekutif daerah. Kalau kami pas memasangnya, itu sebenarnya bagus.
Ada target khusus untuk daerah, misalnya berapa kursi di daerah ini, di daerah sana berapa?
Ini masih proses. Jadi nanti ada tim Pilkada pusat. Nanti kami akan koordinasi dengan tim Pilkada pusat, prosesnya seperti apa. Nanti dari sana akan tahu, mapping-nya (pemetaan), opportunity (peluang) seberapa, koalisinya berapa partai, itu kan kami harus tahu. Beberapa kader kami juga ada yang maju juga.
Ada strategi khusus untuk mendapatkan banyak kursi di daerah? Bisa dijelaskan?
Pasti ada strategi, tapi kan kami tidak bisa jelaskan. Jadi strategi pasti ada karena kami melihat Hanura di daerah itu masih cukup bagus. Jadi kami punya 807 kursi dengan kondisi istilahnya konflik saja.
Bayangkan itu, kemarin konfliknya, hampir setengah, kami harus bentuk dalam waktu dua minggu. Partai mana yang mampu menyusun struktur pengurusan dalam waktu dua minggu sebelum verifikasi faktual? Coba partai mana yang mampu? Saya yakin tidak sembarang partai yang mampu melakukan itu. Hanura mampu melewati itu.
Dengan hitungan waktu yang sangat mepet, kan pengurus terbelah. Jadi dengan pengurus terbelah ini, otomatis harus ganti ini, dalam waktu dua minggu kami tata semua, sampai verifikasi faktual turun, kan tantangan yang bukan main-main. Hanura sudah melewati itu dan ini pengalaman berharga.
Jadi kecepatan kami punya kualitas baguslah, tinggal nanti bagaimana menyiapkan sisi-sisi yang lainnya karena pengalaman kemarin kami ambil dan sekarang konsolidasi ada. Nah, konsolidasi daerah, kami harap satu tahun ini sudah selesai semua, platform perjuangan juga kami persiapkan.
Memang tantangan, apalagi ini, sahabat-sahabat di parlemen, maunya bertanding sedikit orang, sedikit partai, sehingga mengakali di undang-undang. Kompetisi yang sehat itu bukan mengakali di aturan, kompetisi yang sehat itu bagaimana meyakini rakyat dengan semudah mungkin aturan itu.
Berarti tidak setuju dengan parliamentery threshold dikurangi dari sekarang 4 persen?
Ya karena semakin banyak suara rakyat hilang. Kan ini yang berdaulat suara rakyat, bukan suara undang-undang.
Undang-undang itu mengatur bagaimana suara rakyat tidak hilang. Undang-undang itu mengatur suara rakyat teratur dengan baik, tersalurkan dengan pas. Tapi kalau kemudian, undang-undang mengatur bagaimana agar partai saya saja yang lolos, itu bukan kompetisi yang sehat. Soalnya, lama-lama beberapa orang mengatakan, kembali kita ke zaman dulu lagi, penyederhanaan partai, tiga saja dan ini kembali ke zaman Orde Baru.