Jelang 100 Hari Jokowi-Maruf, Rocky Gerung: Kita Menghitung 100 Hari Kebohongan Baru
Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Maruf Amin akan memasuki 100 hari pada 30 Januari mendatang.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
"Yang diucapkan oleh Menteri Yasonna Laoly yang menuduh Tanjung Priok jadi sarang kriminal," tambahnya.
Rocky menyebut, persoalan sosial tidak ada kanalisasinya.
Hal tersebut lantaran saat ini partai oposisi, yakni Partai Gerindra berada di dalam pemerintahan dan menjadi koalisi Pemerintahan Jokowi.
"Jadi bahayanya seluruh potensi kriminal sosial itu yang seharusnya ditangkap oleh oposisi."
"Supaya oposisi menghasilkan pikiran alternatif nggak terjadi, karena oposisi ikut mencari suaka di istana kan," ungkapnya.
Rocky lantas memberikan evaluasi 100 hari Pemerintahan Jokowi-Maruf.
"Jadi kesetaraan dihilangkan, sekaligus harapan ditutup, dan itu bikin frustasi."
"Tapi orang bingung untuk menerangkan, ya tapi kan Pak Jokowi dipilih dua kali selama 10 tahun, itu misterinya," kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menjelaskan soal maksud dari pernyataannya tersebut.
"5 tahun pertama gagal, ekonomi tumbuh tidak sesuai dengan yang diharapkan, keakraban sosial tidak terjadi," kata Rocky.
Selain itu, menurut Rocky, kemampuan negara untuk membiayai dirinya sendiri pun tidak bisa.
Oleh karena itu, Rocky menyebut, hal itu adalah wujud dari kegagalan Pemerintah Jokowi-Maruf.
"Jadi itu kan artinya gagal, tetapi kenapa masih terpilih?" terangnya.
Maka menurut Rocky ada dua kemungkinan alasan.