Usung Tema Pernikahan Tradisional Sunda di Gebyar Pernikahan Indonesia ke-13
Seiring perkembangan zaman, tema pernikahan tradisional Sunda pun saat ini bisa dikemas secara modern tanpa menghilangkan nuansa sakral dan khidmat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernikahan merupakan momentum sakral setiap individu, maka tak heran banyak pasangan calon pengantin yang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya bahkan dari jauh hari agar segala sesuatunya berjalan dengan baik di hari pernikahan.
Berbicara pernikahan, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan suku yang beraneka ragam yang mana masing – masing sukunya memiliki tata cara pernikahan sendiri, sebut saja suku Sunda yang ada di Jawa Barat.
Serupa dengan suku adat lainnya di Indonesia, pernikahan tradisional adat Sunda juga memiliki rangkaian prosesi pernikahan khusus yang mengandung makna serta keunikan, sebut saja Ngebakan atau Siraman, Nincak Endog atau menginjak telur, Ngeyeuk Sereuh (permintaan restu masing – masing mempelai kepada pihak orang tua), dll.
Seiring perkembangan zaman, tema pernikahan tradisional Sunda pun saat ini bisa dikemas secara modern tanpa menghilangkan nuansa sakral dan khidmat.
Rangkaian prosesi pernikahan adat Sunda pada masa kini lebih disederhanakan sejalan dengan gaya hidup pasangan muda saat ini (milenial) yang mengedepankan hal yang sederhana dan praktis namun berkesan.
Baca: Jenita Janet Ngotot Bercerai, Tapi Suaminya Ingin Pertahankan Pernikahan
Baca: Viral Kisah Pernikahan 12 Hari, Psikolog Buka Suara soal Dugaan Penyebab Perlakuan Sang Suami
Baca: POPULER: Sempat Dirahasiakan, Undangan Resepsi Pernikahan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Beredar
Hal tersebut pula yang menjadikan tema pernikahan Sunda modern masih menjadi pilihan para pcalon pasangan pengantin ditengah gempuran tren pernikahan modern ala barat. Pernikahan tradisional Sunda diyakini bakal masih menjadi tren pernikahan di tahun 2020.
Berangkat dari hal tersebut, setelah sebelumnya sukses digelar sebanyak 12 kali, Parakrama Organizer kembali akan menggelar pameran pernikahan Gebyar Pernikahan Indonesia ke–13 (#GPI13) yang akan digelar di Kartika Expo, Balai Kartini – Jakarta Selatan, 7 – 9 Februari 2020 mendatang yang mana kali ini mengangkat tema ‘Pernikahan Tradisional Sunda Modern’.
Arief Rachman, Direktur Parakrama Organizer mengatakan setiap penyelenggaraan Gebyar Pernikahan Indonesia kami selalu membawakan budaya yang berbeda, kali ini di Gebyar Pernikahan Indonesia edisi Ke-13 kami mengangkat budaya Sunda (Jawa Barat).
Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk turut aktif melestarikan kekayaan budaya bangsa sekaligus untuk mempromosikan dan mengajak generasi muda agar mencintai budaya daerah serta bangga memilih adat tradisional sebagai thema pesta pernikahannya.”
Dari sisi bisnis, Arief menambahkan perkembangan industry kebutuhan pernikahan tradisional di Indonesia masih menjanjikan, ditengah gelombang budaya barat yang begitu besar, antusiasme keluarga calon pengantin untuk menggunakan pernikahan adat masih sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari animo pengunjung Gebyar Pernikahan Indonesia selalu penuh dari waktu ke waktu.
"Oleh karena itu kami berharap acara ini dapat dikunjungi oleh lebih dari 15.000 pengunjung atau naik 15 % dari Oktober lalu dan menghasilkan transaksi lebih dari Rp 80 milyar selama 3 (tiga) hari penyelenggaraanya,” katanya.
Baca: Pria Tiongkok Gunakan Cara Ekstrim agar Putus dan Bisa Membatalkan Pernikahan dengan Kekasih
Baca: Kisah Pria Tak Ingin Nikahi Kekasih, Nekat Lakukan Tindakan Kriminal, Simak Kesaksian Pada Polisi
Baca: 7 Fakta Rencana Pernikahan Sule, Calon Istri Bukan dari Kalangan Artis hingga Tanggapan Putri Delina
“Berlangsung selama 3 hari, Gebyar Pernikahan Indonesia kali ini nantinya bakal melibatkan sebanyak 150 lebih vendor pernikahan lengkap serta promo paket khusus, termasuk keikutsertaan 30 vendor catering serta 20 hotel dan venue yang mana kedua elemen ini merupakan yang hal yang pertama kali ditentukan dalam menyiapkan sebuah pesta pernikahan,” kata Arief.
Di sisi lain, perhelatan GPI 13 ini juga menjadi momentum tersendiri bagi ‘Masterpiece Jewelry’ (MJ) selaku salah satu pihak sponsor, yang mana momentum tersebut dijadikan MJ akan memberikan edukasi kepada para pasangan pengantin bagaimana memiliki dan menilai emas dengan kadar yang tepat, hal tersebut seiring semakin banyaknya permintaan para pelanggan MJ yang menanyakan produk emas bersertifikat dan bertaraf internasional.
“Kami memiliki komitmen untuk mengedukasi customer memiliki emas dengan kadar yang tepat dan koleksi terkini. pameran ini juga bukanlah pertamakali untuk kami tetapi merupakan komitmen utuk melayani customer kami,” ungkap Oky selaku CEO Masterpiece Jewelery.