Punya Pengalaman Tangani Flu Burung, Komisi IX Percaya Penuh ke Pemerintah soal Evakuasi WNI
Pasalnya, virus corona menurutnya memiliki daya rusak dan kematian lebih kecil dari flu burung
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legislator Partai Golkar Emanuel Melkiades Lakalena menaruh kepercayaan besar kepada pemerintah pusat terkait proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei.
"Ini bukan soal baru bagi mereka. Kementerian Kesehatan dibantu oleh berbagai pihak terkait termasuk TNK juga membantu mereka dalam mempersiapkan teknis soal ini," ujarnya di Ibis Hotel Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2020).
Pengalaman Indonesia dalam menangani kasus flu burung, dikatakan Melki, tentu akan terulang di kejadian ini.
Pasalnya, virus corona menurutnya memiliki daya rusak dan kematian lebih kecil dari flu burung
"Virus corona ini daya rusaknya itu menimbulkan kematian lebih kecil dibanding flu burung, jadi saya kira dengan pengalaman menangani flu burung, kemenkes kita dan jajaran di 100 rumah sakit di Indonesia mereka punya pengalaman," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi IX itu meyakini WNI yang masuk ke Indonesia bakal diobservasi dan scanning apakah WNI tersebut terdampak virus corona.
Baca: Pemerintah Natuna Tegas Menolak WNI asal Wuhan, Ketua DPRD: Tidak Ingin Virus Menular ke Masyarakat
"Pernah dia misalnya mengalami gejala seperti corona virus, kemudian dia dimasukkan ke ruang isolasi untuk dicek lebih lanjut apakah suspect ini negatif atau positif," pungkasnya
Pemerintah pusat resmi melepas tim evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China. 42 orang tim evakuasi dilepas di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (1/2/2020) siang.
Baca: Natuna Dipilih Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan, Panglima TNI Pastikan Lokasi Jauh dari Pemukiman
Pelepasan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tim gabungan ini terdiri dari unsur TNI, Kemenlu, dan Kemenkes. Adapun dokter yang dikerahkan ikut evakuasi merupakan spesialis penyakit jantung, paru, obgyn, penyakit dalam, anastesi, serta dua dokter umum dan satu orang perawat.
Tim gabungan tersebut nantinya akan menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan 245 WNI di Provinsi Hubei, China, serta lima orang tim lapangan yang sedari kemarin sudah berada di sana untuk ikut kembali ke tanah air.
Baca: Tim Evakuasi Berangkat ke Wuhan, Mahasiswa Asal Riau Minta Doa Masyarakat, 250 WNI Siap Dijemput
Sebanyak 245 WNI itu tersebar di Kota Enshi, Jingzhou, Guangshui, Xianning dan lima titik di Wuhan. Total, ada 250 orang yang akan dibawa kembali ke Indonesia menggunakan pesawat jenis Air Bus 330-300 milik maskapai swasta, Batik Air.
Wuhan dijadikan lokasi titik kumpul para WNI di China untuk dipulangkan ke Indonesia.
"Kita berada di tempat ini untuk melepas tim penjemput saudara kita yang alhamdulillah dalam kondisi sehat untuk keluar dari Wuhan dan tempat lain di Provinsi Hubei," kata Retno di lokasi.
Dari puluhan tim evakuasi yang berbaris di hadapan Retno, Hadi dan Terawan, dua diantaranya tampak mencolok karena mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) serba putih yang menutup ujung kepala hingga ujung kaki.
Baca: Penuhi Persyaratan Kesehatan, Ini Alasan Natuna Dipilih Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan
Keduanya juga melengkapi diri dengan kacamata dan masker penutup hidung dan mulut.
Retno mengingatkan kepada tim yang berangkat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mengingat, situasi yang sedang dihadapi bukan dalam kondisi normal.
"Kedisiplinan ini diberlakukan termasuk selama perjalanan, ketibaan dan pascaketibaan. Mengingat situasi ini bukan situasi yang normal, maka kedisiplinan penanganan protokol kesehatan akan terus diberlakukan," ungkap dia.