Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Febri Bertahan di Nanjing China Saat Ratusan WNI Lainnya Dievakuasi dari Kota Wuhan

Saat 238 WNI berhasil dievakuasi pemerintah dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, Cina, Ayu Febriani masih harus bertahan di negara tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Febri Bertahan di Nanjing China Saat Ratusan WNI Lainnya Dievakuasi dari Kota Wuhan
TRIBUN/PUSPEN TNI/ANDY
Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Saat 238 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi pemerintah dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, Cina, Ayu Febriani asal Banjarmasin masih harus bertahan di negara tersebut.

Itu karena Febri –panggilan Ayu Febriani– tinggal jauh dari kota tempat penyebaran virus corona tersebut.

Mahasiswi Diploma Tiga (D3) Bisnis Internasional di Jiangsu Institute of Commerce itu tinggal di Kota Nanjing, yang berjarak sekitar 550 kilometer dari Wuhan.

Ini membuat orang tuanya, Riri, khawatir.

Riri menyadari pemerintah Indonesia memprioritaskan WNI yang ada di Wuhan dan sekitarnya.

"Sebaliknya untuk Nanjing masih aman. Meski disebut-sebut hanya terpapar, tapi sampai saat ini belum ada kabar upaya evakuasi," kata Riri kepada BPost, Minggu (2/2/2020).

Disinggung upayanya memulangkan Febri, Riri mengaku belum ada.

Berita Rekomendasi

Dia yakin pemerintah Indonesia lebih mengetahui kondisi WNI di Cina.

"Febri juga belum ada niat pulang. Kecuali keadaan Nanjing makin parah. Tapi kami berharap keadaan semakin baik. Jadi kalau saya mengikuti keinginan dia saja," kata Riri.

Baca: Sriwijaya Air Angkut Masker dan Pakaian Pelindung ke Wuhan

Baca: Virus Corona: Indonesia Menutup Penerbangan dari dan ke China Mulai Rabu 5 Februari 2020 Pukul 00.00

Meski begitu, dia mencemaskan kesehatan Febri.

"Saat dihubungi, dia mengaku maskernya sisa satu. Padahal Febri juga sangat jarang ke luar asrama sejak adanya wabah virus itu," kata Riri.

Febri sempat mencoba mencari masker ke pedagang di sekitar kampus.

Namun lantaran telah kosong, dia melakukan pemesanan melalui online.

Riri juga mengatakan saat ini sejumlah penghuni asrama kian intensif menjaga kebersihan demi mengantisipasi terserangnya virus corona.

Sedangkan salah satu upaya antisipasi itu, mereka rutin setiap hari melakukan desinfektan.

Baca: Keluarga WNI Belum Dapat Bertemu setelah Pulang dari Wuhan, Orangtua Sampaikan Pesan Ini

Baca: Mulai Senin Ini, Rusia Hentikan Penerbangan dan Operasi Kereta ke China

"Inisiatif dari mahasiswa sendiri, sebagai bentuk pencegahan dini dari virus korona," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Tak Masuk WNI yang Dievakuasi, Mahasiswi Asal Banjarmasin Harus Bertahan di Cina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas