Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Gus Sholah Harus Dipapah Saat Masuk ke Rumah Duka

Pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 23.45 WIB, Farida tiba di rumah duka dengan mobil Alphard berwarna hitam.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Istri Gus Sholah Harus Dipapah Saat Masuk ke Rumah Duka
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Istri Gus Sholah, Nyai Hj Farida tiba di rumah duka di Jalan Bangka, Tendean, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, Nyai Hj Farida tidak bisa menyembunyikan rasa kesedihannya saat tiba di rumah duka di Jalan Bangka, Tendean, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2020) malam.

Pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 23.45 WIB, Farida tiba di rumah duka dengan mobil Alphard berwarna hitam.

Ia tampak mengenakan pakaian gamis hitam putih dan jilbab berwarna putih.

Mata pujaan hati Gus Sholah itu tampak sembab.

Tubuhnya juga tampak lemas.

Baca: Lantunan Tahlil Sambut Kedatangan Jenazah Gus Sholah

Bahkan saat turun dari mobil, ia harus dipapah untuk berjalan ke dalam rumah oleh salah seorang wanita yang mengenakan pakaian berwarna biru di sebelahnya.

Berita Rekomendasi

Kedatangan Farida langsung disambut salawat oleh para pelayat yang berada di dalam rumah duka.

Masyarakat yang hadir juga menyalami satu persatu Alumnus Universitas Indonesia itu.

Dalam keterangannya, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menyatakan, berpulangnya sesepuh Nahdatul Ulama (NU) KH.

Salahuddin Wahid merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia.

Helmy menuturkan, Gus Solah itu merupakan sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan juga menjadi perekat nilai-nilai kebangsaan.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya Gus Sholah. Semoga Husnul Khotimah dan diampuni segala kesalahannya," ujar Helmy di Jakarta, Minggu (2/2/2020).

"Indonesia berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan teganya untuk kemajuan bangsa dan negara. Saya mengajak kepada msyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kehigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup," lanjut keterangan tersebut.

Helmy melanjutkan, gagasan-gagasan kebangsaan Gus Sholah senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara yang bineka.

"Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum," kata Helmy.

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Tebu Ireng pada Senin pagi dan selanjutkan dimakamkan di pemakaman keluarga Hasyim Azhari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas