Orang Tua WNI yang Diobservasi Berharap Anaknya Bisa Pulang Sebelum 2 Minggu, Menkes: Tidak
Orang tua WNI yang sedang diobservasi di Natuna mengaku sempat berharap masa observasi putrinya dapat berakhir sebelum 14 hari.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
"Saya berencana pulang dalam waktu dekat ini karena orang tua sudah memanggil, katanya di China sudah berbahaya," ujar Fadli dalam wawancaranya yang diunggah kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (5/2/2020).
Fadli mengatakan, sebenarnya dirinya masih merasa aman tinggal di Guangxi, China.
Ia mengaku tenang dalam menghadapi peristiwa merebaknya virus corona yang berpusat di Wuhan.
"Kalau saya tanggapinya tenang saja, nggak khawatir, santai," kata Fadli.
"Saya tetap mengikuti anjuran KBRI dengan mengurangi interaksi di luar ruangan.
Saya sebenarnya merasa aman di sini tapi karena permintaan orang tua, saya (berencana) pulang," tambahnya.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pun langsung menanggapi keinginan mahasiswa Indonesia di China yang ingin kembali ke tanah air.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada penerbangan yang memungkinkan mereka untuk pulang.
"Ya penerbangannya aja nggak ada," tutur Terawan, Rabu (5/2/2020).
"Kalau ada, sampai sini ya saya observasi dua minggu," sambungnya sembari tertawa.
Mengetahui rencana Fadli untuk pulang merupakan keinginan orang tuanya, Terawan mengatakan akan mendekati para orang tua yang anak-anaknya masih berada di China.
"Saya tinggal mendekati orang tua, lebih murah," kata Terawan.
Sementara itu, Ahli Epidemiologi atau Virus dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menganjurkan WNI yang masih bertahan di China (di luar Provinsi Hubei) untuk tetap berada di sana.
Pasalnya, menurut Syahrizal, saat ini yang perlu dicegah adalah munculnya kasus baru dari virus mematikan itu.