Penerbangan ke China Disetop Terkait Virus Corona, Batik Air Mengaku Alami Kerugian
Pemerintah setop penerbangan dari dan ke China. Maskapai Batik Air mengaku rugi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dia karena itu berharap penerbangan lokal bisa menjadi kekuatan dari industri penerbangan nasional dengan masyarakat memanfaatkan secara maksimal jasa layanan transportasi udara.
Apalagi dengan turunnya harga tiket penerbangan lokal,
Denon menilai pasar penerbangan nasional kembali ramai seperti era tiket murah.
Sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pergerakan ekonomi dan perdagangan masyarakat antar daerah.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari–Desember 2019, angkutan udara domestik mencatatkan angka 76,7 juta.
Angka tersebut turun sebesar 18,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai jumlah 94,1 juta jiwa.
Meski demikian pada periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ada perkembangan yang cukup berarti untuk penerbangan lokal dengan jumlah penumpang yang mencapai 3,2 juta jiwa.
Ini menunjukan pertumbuhan penumpang seperti sebelumnya.
Baca: 1 WNI Terpapar Virus Corona, Menkes Terawan: Biar Pemerintah Singapura yang Menanganinya
Terakhir, Denon berharap agar wabah corona bisa segera teratasi sehingga aktivitas penerbangan kembali normal dan China kembali bergerak seperti semula, sehingga bisa menggairahkan kembali aktivitas ekonomi dan perdagangan dunia.
Mengingat kekuatan China saat ini sebagai pusat manufaktur terbesar di dunia.
Jokowi: Kepentingan nasional kita nomor satu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kepentingan nasional harus dinomorsatukan jika terjadi hal-hal yang menyangkut warga negara Indonesia (WNI).
Termasuk keputusan pemerintah Indonesia membatasi penerbangan dari dan ke China akibat mewabahnya virus corona.
Baca: Virus Corona Merajalela, Belasan Maskapai Dunia Menangguhkan Penerbangan ke China, Berikut Daftarnya
Peryataan itu disampaikan Jokowi sekaligus memanggapi Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian yang menyebut Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan dalam merespons isu virus corona.
"Saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor satu. Dinomorsatukan," jelas Jokowi.
Dikabarkan sebelumnya, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menilai, Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan dalam merespons isu virus corona.
Baca: WNI Perempuan Terpapar Virus Corona di Singapura, Jokowi: Didampingi KBRI
Ia menyebut, Indonesia merupakan mitra perdagangan China.
"Menurut kami dalam situasi ini kita harus tenang, tak perlu terlalu overreact dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Xiao Qian.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Maskapai Batik Air Ngaku Rugi Setelah Penerbangan ke China Disetop
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.