Bantu Korban WO 'Bodong' Pandamanda yang Terancam Gagal Menikah, MUA Ini Gratiskan Jasanya
Korban WO bodong pandamanda yang terancam gagal menikah dibantu oleh MUA yang menggratiskan jasanya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Sudah ada beberapa yang menghubungi. Setelah ditipu, rata-rata mereka masih bingung menentukan kelanjutan acara pernikahannya."
"Ada yang sebelumnya ingin mengadakan resepsi besar-besaran lalu hanya memilih akad saja, ada juga yang menunda pernikahannya," ujar Valen.
Dari beberapa korban yang sudah menghubungi, sudah ada tiga pasangan yang sudah pasti akan menggunakan jasanya.
"Sejauh ini yang aku handle baru ada tiga pasangan, tetapi kurang lebih ada 40 pasangan yang menjadi korban penipuan," jelas Valen yang bertempat tinggal di Jakarta itu.
Setelah poster ia menawarkan merias para korban WO secara gratis, ada beberapa orang yang juga ingin ikut membantu.
"Feedbacknya sangat positif, ada banyak di Instagram yang mau membantu juga di bidang lain."
"Seperti sanggar busana yang menyewakan dan vendor fotografer yang mau membantu," jelasnya.
Hingga Jumat (7/2/2020), cuitan Valen yang menawarkan jasa riasannya secara gratis menjadi viral.
Cuitan tersebut sudah mendapat 4.700 ribu komentar dan disukai 2.300 ribu oleh warganet di Twitter.
Korban bertambah menjadi 44 orang
Polisi telah menahan pemilik WO Pandamanda bernama Anwar Said (32) sebagai tersangka kasus penipuan.
Menyusul jumlah korban yang terus bertambah, Polres Metro Depok membuka posko pengaduan.
Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menjelaskan kemarin korban penipuan wedding organizer masih 40, sekarang sudah bertambah menjadi 44 orang.
“Pengembangan dan penyidikan masih terus berjalan ya hingga saat ini," ungkap Azis di Markas Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (7/2/2020).
"Hari ini ada empat calon korban lagi yang datang, jika ditotal sudah ada 44 orang yang lapor."
"Nah oleh sebab itu kami buat posko pengaduan,” ujar sambung Azis.
Azis membeberkan, dibukanya posko pengaduan ini lantaran tak menutup kemungkinan masih ada korban penipuan yang hendak melapor.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjakarta.com)