Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Novel Baswedan: Dilakukan Dini Hari Sesuai Waktu Kejadian Penyiraman
Rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Jumat (7/2/2020) sekira 03.00 WIB
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Polda Metrojaya menggelar rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Jumat (7/2/2020) sekira pukul 03.00 WIB.
Melansir kanal Youtube KompasTV, rekonstruksi dilakukan di lokasi sekitar rumah Novel, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Waktu rekonstruksi disesuaikan dengan kejadian penyiraman pada 11 April 2017.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal sepulang salat Subuh di masjid Al Ihsan.
Novel mengalami luka pada mata kiri.
Terkait rekonstruksi tersebut, Kuasa Hukum Novel Baswedan, Saor Siagian menjelaskan bahwa Novel Baswedan tidak hadir.
Hal tersebut dikarenakan kondisi kesehatan Novel Baswedan.
"Saya berkomunikasi dengan Novel Baswedan, berhubungan dengan mata beliau yang belum sembuh setelah pemeriksanaan di Polda Metro 6 Januari lalu, sehingga ia sendiri tidak bisa mengikuti reka ulang tersebut," jelas Saor.
Ia pun menambahkan bahwa menurut dokter terkait mata kiri Novel Baswedan yang telah terjadi pembengkakan tidak bisa diobati lagi.
"Satu-satunya cara ya diangkat," jelasnya.
Sementara itu, Saor jua menyebutkan jika ia baru mengetahui adanya rekonstruksi ini sehari sebelum pelaksaan yakni pada Kamis, (6/2/2020).
Pihaknya juga mengaku tidak memahami apa yang ingin digali oleh kepolisian melalui rekonstruksi ini.
"Kami tidak bisa memahami apa yang dipikirkan penyidik." ungkapnya.
Saor kemudian menjelaskan ketika penyidik menunjukkan dua tersangka, Novel merasa bahwa bukan orang tersebut yang melakukannya.
"Bahkan menurut saksi-saksi yang berada di sekitar Novel, bukan dua orang ini pelaku penyiraman," jelasnya.
Selain itu, Saor juga mengaku tidak mendapatkan informasi terkait jumlah titik rekonstruksi.
"Tidak tahu, tapi setidaknya mungkin di masjid atau di depan rumah Novel," jelasnya.
Pantauan Tribunnews.com, RB dan RM dikabarkan tiba di lokasi sekira pukul 03.17 WIB.
Kedua tersangka tersebut merupakan anggota Polisi aktif, RB dan RM yang ditangkap pada 26 Desember 2019, lalu.
RB dan RM langsung dibawa ke Masjid Al Ihsan yang merupakan lokasi Novel menunaikan salat subuh beberapa saat sebelum kejajian penyiraman.
Kedua tersangka mengenakan baju tahanan dan dikawal ketat.
Sementara itu, tak jauh dari Masjid Al Ihsan, terlihat seorang pria mengenakan sorban putih turut hadir dibawa petugas.
Seorang petugas Reskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa pria tersebut merupakan pemeran Novel Baswedan dalam rekonstruksi ini.
Diberitakan sebelumnya, jelang rekontruksi, Polda Metro Jaya melakukan sterilisasi rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Berdasarkan pantauan, puluhan personel polri mulai memadati halaman kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada pukul 02.53 WIB.
Mereka datang menggunakan satu bus besar dan beberapa minibus.
Awak media yang telah menunggu harus diminta bergeser sejauh hampir 50-100 meter dari tempat rekontruksi.
"Kita ingin sterilisasi dulu untuk rekontruksi. Tolong agak bergeser hingga ring ketiga karena tempat ini mau digunakan rekontruksi," kata seorang petugas pengamanan rekontruksi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Rekonstruksi Penyiraman Air Keras, Novel Baswedan Diperagakan Mengenakan Sorban Putih".
(Tribunnews.com/Fajar/Lusius Genik)