Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beberapa WNI yang Jalani Observasi di Natuna Sempat Mengeluh Gatal-gatal, Ini Penyebabnya

Kondisi kesehatan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani proses observasi di Natuna dalam keadaan baik.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Beberapa WNI yang Jalani Observasi di Natuna Sempat Mengeluh Gatal-gatal, Ini Penyebabnya
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kondisi kesehatan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani proses observasi di Natuna dalam keadaan baik.

Observasi dilakukan untuk memastikan kesehatan 238 WNI yang sebelumnya dievakuasi pemerintah dari Provinsi Hubei, Cina yang merupakan wilayah penyebaran virus corona

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto memastikan sejak mereka tiba di pusat observasi hingga hari ke delapan, Minggu (9/2/2020) tidak ada yang menunjukkan gejala menderita penyakit virus corona seperti di Cina.

Baca: Peneliti Harvard Prediksi Virus Corona Sudah Sampai di Indonesia, Begini Tanggapan Kemenkes

“Dari pemantauan yang kita laksanakan sejak datang sampai sekarang, tidak ada yang panas, batuk, tidak ada yang sesak napas,” kata Achmad Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).

Penyakit yang justru dikeluhkan beberapa WNI di pusat observasi adalah gatal-gatal pada kulit mereka.

“Ada beberapa keluhan beberapa hari lalu, beberapa muncul gatal-gatal,” ucap Yuri.

Baca: Wabah Corona Masih Marak, Wishnutama Sebut Februari hingga April sebagai Masa Kritis Pariwisata

Berita Rekomendasi

Gatal-gatal tersebut muncul karena meluapnya kotoran dari tangki penampungan air yang terletak di bawah tanah di pusat observasi yang berlokasi di Hanggar Lapangan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna.

“Kita kurang mewaspadai tangki bawah tanah, yang memang telah ada untuk kebutuhan mandi ternyata kotorannya naik ke atas, ini yang membuat mereka gatal,” tutur Yuri.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah memindahkan tempat penampungan air dengan membeli toren penampungan air.

Baca: Langkah PPK Kemayoran dan Kementerian PUPR Agar Underpass Timur Tidak Banjir Saat Hujan

“Sekarang sudah teratasi, kita belikan toren yang 3.000 literan,” kata Yuri.

Proses observasi 238 WNI beserta tim evakuasi yang kalau ditotal menjadi 285 orang tersebut rencana awalnya berlangsung selama 14 hari.

Kalau kondisi kesehatan 285 selama 14 hari di pusat observasi dalam keadaan sehat maka bisa langsung pulang bertemu dengan keluarga mereka.

Naikan level kewaspadaan perjalanan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas