Wabah Corona Masih Marak, Wishnutama Sebut Februari hingga April sebagai Masa Kritis Pariwisata
Wishnutama menyebut virus corona sebagai anomali di awal tahun yang berdampak pada parisiwata Indonesia.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama menyebut virus corona sebagai anomali di awal tahun yang berdampak pada parisiwata Indonesia.
"Saya sampaikan ke Pak Wapres bahwa masa Februari sampai Maret-April adalah masa yang sangat kritis, karena saat-saat inilah orang-orang melakukan booking," kata Menparekraf Wishnu di Hotel Resinda, Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2/2020).
Wishnu sendiri belum mengetahui kapan berhentinya wabah global corona ini, sehingga dia belum bisa memberikan gambaran soal target pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
"Wisatawan booking sekarang untuk musim panas. Itu kalau kita bicara cuma tiga bulan. Kalau lebih dari itu ya kita musti hitung lagi. Jadi dinamikanya bertambah," lanjutnya.
Belum lagi, dikatakan Wishnu, jika melihat potensi di negara sekitar Cina, seperti Hong Kong. Jika Hong Kong juga dibatasi karena virus corona, maka Wishnu memprediksi dampaknya juga lebih besar lagi.
"Hong Kong itu hub untuk masuk ke Indonesia. Itu punya dampak yang lebih besar lagi. Jadi kita tidak bisa menghitung kalau sekarang ditanya berapa, (target pariwisata ke pertumbuhan ekonomi)," pungkasnya.
Baca: Monas Banyak Rintangan, Formula E Disarankan di Ancol atau Kemayoran
Baca: Beda Gaya Muhadjir Effendy, Jokowi, dan Pemkot Bogor Dalam Merayakan Hari Pers Nasional
Seperti diketahui, dampak dari virus corona ini menyebabkan penerbangan dari dan ke Tiongkok dihentikan sementara oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan.
Penundaan ini berlaku mulai hari Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, dan tidak termasuk untuk rute Hongkong dan Makau.
Melalui keputusan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan semua maskapai penerbangan Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari atau ke seluruh destinasi di China.
Demikian pula maskapai penerbangan asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.
Saat ini tercatat lima maskapai nasional yang mengoperasikan penerbangan ke RRT yaitu: Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.