Menhub: Garuda Bersedia Pulangkan WNI yang Jalani Obeservasi Di Natuna ke Daerahnya Masing-masing
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersedia memulangkan 234 WNI dari Natuna
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
“Kita mulai hari ini sudah mulai berkoordinasi untuk menyiapkan kepulangan mereka,” ucap Yuri di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Melihat sulitnya akses tranportasi ke tempat observasi di Hanggar Lapangan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna ada rencana membawa pulang para WNI ke Jakarta terlebih dulu.
Baca: Menghadap Jokowi, Anies Baswedan Bawa 2 Skema Trek Untuk Balap Formula E
“Kelihatannya mereka tidak akan kita akhiri misinya di Natuna, karena kita tahu dari dan ke Natuna sangat terbatas, akan kita jadwalkan untuk antar mereka ke Jakarta,” kata Yuri.
Dari Jakarta rencananya 238 WNI yang selasai diobservasi akan dijemput kepala daerah asal mereka masing-masing.
“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa kepala daerah dan rencananya akan dijemput oleh mereka,” kata Yuri.
Beberapa orang sempat mengeluh gatal
Kondisi kesehatan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani proses observasi di Natuna dalam keadaan baik.
Observasi dilakukan untuk memastikan kesehatan 238 WNI yang sebelumnya dievakuasi pemerintah dari Provinsi Hubei, Cina yang merupakan wilayah penyebaran virus corona
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto memastikan sejak mereka tiba di pusat observasi hingga hari ke delapan, Minggu (9/2/2020) tidak ada yang menunjukkan gejala menderita penyakit virus corona seperti di Cina.
Baca: Peneliti Harvard Prediksi Virus Corona Sudah Sampai di Indonesia, Begini Tanggapan Kemenkes
“Dari pemantauan yang kita laksanakan sejak datang sampai sekarang, tidak ada yang panas, batuk, tidak ada yang sesak napas,” kata Achmad Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Penyakit yang justru dikeluhkan beberapa WNI di pusat observasi adalah gatal-gatal pada kulit mereka.
“Ada beberapa keluhan beberapa hari lalu, beberapa muncul gatal-gatal,” ucap Yuri.
Baca: Wabah Corona Masih Marak, Wishnutama Sebut Februari hingga April sebagai Masa Kritis Pariwisata
Gatal-gatal tersebut muncul karena meluapnya kotoran dari tangki penampungan air yang terletak di bawah tanah di pusat observasi yang berlokasi di Hanggar Lapangan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna.
“Kita kurang mewaspadai tangki bawah tanah, yang memang telah ada untuk kebutuhan mandi ternyata kotorannya naik ke atas, ini yang membuat mereka gatal,” tutur Yuri.