Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Tolak Kepulangan Eks ISIS ke Indonesia, Tapi Pertimbangkan Pulangkan Anak-anak

Rencana pemulangan akan dibahas lebih detail karena menyangkut keberadaan anak-anak itu di negara tersebut

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pemerintah Tolak Kepulangan Eks ISIS ke Indonesia, Tapi Pertimbangkan Pulangkan Anak-anak
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD usai menggelar rapat yang di pimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (11/2/2020). 

WNI Eks ISIS Minta Dipulangkan karena Kalah?

Sebelumnya, Ali Ngabalin mempertanyakan apakah permintaan para WNI eks ISIS itu muncul semata karena ISIS tengah kalah.

Ali Ngabalin ragu jangan-jangan jika ISIS menang, maka para WNI tetap menjadi anggota ISIS dan tidak minta dipulangkan ke tanah air.

"Pertanyaannya adalah, bagaimana kalau ISIS menang? Sekarang kan ISIS kalah nih, bagaimana kalau ISIS menang? Adakah timbul peristiwa ini?" ujar Ali Ngabalin.

Sejak munculnya isu pemulangan WNI eks ISIS, yang kerap dibahas memang hak mereka sebagai warga negara dan kewajiban negara untuk melindungi warganya.

Namun, Ali Ngabalin menegaskan bahwa yang harusnya disorot adalah kejahatan ISIS yang sudah mendunia.

"Persoalannya sekarang itu adalah memang dari hampir setiap forum ke forum orang membicarakan hak kewarganegaraan," kata Ali Ngabalin.

Berita Rekomendasi

"Tapi yang paling penting dari sebuah diksi besar itu adalah kejahatan perang internasional," sambungnya.

Berhubung saat ini ISIS tengah kalah, Ali Ngabalin menyebut nasib para anggota ISIS yang menjadi tawanan berada di bawah wewenang pemerintah Irak dan Suriah.

"Sekarang ISIS kalah, maka otoritas yang bisa mengurus para tawanan-tawanan perang adalah Irak dan Syiria, mereka ditawan sekarang ini karena kalah," terang Ali Ngabalin.

"Maka nanti otoritas kedua negara itulah yang mengurus para tawanan-tawanan perang."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas