Noor Huda Sebut ISIS Menawarkan Cinta, Fadjroel Rachman: Anda Keliru Malah Tergoda, Bahaya Ini
Pemerintah Indonesia sudah memutuskan untuk tidak memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia sudah memutuskan untuk tidak memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Komnas HAM justru menyoroti anak-anak yang terlibat.
Banyak pihak yang meragukan apa gunanya memulangkan WNI eks ISIS.
Namun, Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail mengatakan, orang-orang yang pernah bersimpati ke ISIS bahkan hingga pergi ke wilayah mereka di Suriah sekarang justru menjadi juru damai.
Hal tersebut diungkapkan Noor dalam acara Mata Najwa yang kemudian diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (13/2/2020).
Noor mengatakan, dirinya sepakat jika menolak tindakan terorisme.
Namun, ia juga beranggapan, bahwa orang yang bergabung ke ISIS tidak selalu menawarkan kekejaman.
"Saya untuk tidak no terorisme kita sepakat, tetapi kita selalu salah bahwa orang melihat ketika ada orang bergabung ke ISIS yang ditawarkan adalah kekejaman."
"Padahal yang ditawarkan ISIS itu misalnya, saya bekerja banyak dengan pekerja Migran di Singapura kemudian di Hong Kong."
"Rata-rata yang ditawarkan itu bukan kekejaman tapi cinta," terang Noor.
Pernyataan Noor tersebut lantas dibantah oleh Juru Bicara Kepresidenan Fadjorel Rahman, yang juga menjadi bintang tamu di acara tersebut.
Menurut Fadjroel, apa yang disampaikan Noor tidak benar.
Menurutnya, gagasan tidak bisa dipisahkan dari praktik.
"Anda salah, kalau itu satu manipulasi mungkin iya, jadi cinta dimanipulasi mungkin."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.