Ganjar Pranowo Wacanakan Tutup Sekolah Tempat Kejadian Bullying Siswi di Purworejo & Tanggapan DPR
Ganjar Pranowo membuka wacana penutupan dan peleburan sekolah menengah pertama di Purworejo yang menjadi lokasi bullying atau perundungan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
"Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh gak sih dilikuidasi?" ungkap Ganjar.
Menurutnya, keadaan seperti itu bisa mengakibatkan sekolah tidak memiliki murid.
"Saya kira kalau seperti itu gak ada muridnya atau gak bisa keluar dengan baik ditutup saja atau digabung dengan sekolah kiri kanannya,” ungkap Ganjar.
Minta Proses Peradilan Tertutup
Selain itu, Ganjar Pranowo juga meminta proses peradilan tiga pelaku kasus bullying siswi SMP di Purworejo dilaksanakan secara tertutup.
“Pelakunya masih anak-anak di bawah umur."
"Sesuai Undang-undang Perlindungan Anak, proses peradilan untuk anak di bawah umur harus digelar secara tertutup,” ungkap Ganjar.
Santunan pun diberikan Ganjar kepada orangtua korban.
Ganjar meminta orangtua korban tidak bekerja terlebih dahulu.
Tujuannya, untuk fokus menemani buah hati melewati masa traumatis.
Sementara itu untuk para pelaku, Ganjar meminta ada semacam pendampingan khusus berupa konseling.
“Anak-anak itu perlu dikirim psikolog, kirim guru konselingnya ke sana agar kita bisa tahu persoalannya apa, lalu kita cegah ke depannya supaya tidak terjadi bullying seperti ini,” kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan telah mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Jumeri, ke Purworejo untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo demi mengusut kasus bullying ini.
Dia juga sudah berkoordinasi dengan pengurus organisasi induk sekolah tempat terjadinya bullying.