Pertanyakan Keberhasilan Deradikalisasi, Fadli Zon Tak Mau Isu Terorisme Dibuat Agar Ada Anggaran
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyinggung anggaran program deradikalisasi untuk mencegah ekstrimisme atau terorisme di Indonesia.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyinggung anggaran program deradikalisasi untuk mencegah ekstrimisme atau terorisme di Indonesia.
Dalam kepemerintahan Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan anggaran untuk program deradikalisasi.
Adapun anggaran tersebut disebut Fadli Zon telah banyak memakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, ia mempertanyakan keberhasilan dari pada program dari deradikalisasi yang dicanangkan pemerintah.
"Sejauh mana keberhasilan program-program deradikalisasi yang juga banyak memakan dana APBN?" tanya Fadli Zon dalam acara Mata Najwa, Kamis (13/2/2020).
Awalnya ia menyinggung, kasus terorisme mulai ramai sejak adanya aksi terorisme di Amerika Serikat pada 11 September 2001 silam.
"Kalau kita lihat Indonesia sebelum 9/11, saya kira tidak ada kasus-kasus yang menonjol terorisme. Setelah 9/11 kita lihat banyak kasus yang menonjol bom Bali dan sebagainya," ungkap Fadli.
Fadli Zon mengaku tidak ingin melihat anggaran program deradikalisasi terus dikucurkan, tapi tidak membuahkan hasil.
"Kan kita ingin sustainable (berkelanjutan) dalam menangani. Jangan ada terus kasus-kasus terorisme seperti tadi."
"Jangan sampai ini menguap begitu saja tapi tidak ada hasilnya," tuturnya.
Menurut Fadli Zon, pemerintah harus mengevaluasi cara dalam menangani masalah terorisme dan radikalisasi.
Fadli Zon tidak ingin pemerintah terus menggodog masalah terorisme terus berkelanjutan di tanah air.
"Jangan sampai terorisme ini dibikin terus, ada terus, supaya ada anggarannya juga terus, gitu loh," ungkap Fadli.
"Saya yakin orang Indonesia itu pada dasarnya moderat," imbuhnya.