Limbah Nuklir di Perum BATAN Indah Serpong Lazim Digunakan Pabrik Kertas dan Baja
Cesium 137 tersebut biasanya dimanfaatkan untuk mengukur ketebalan kertas dan baja meski juga bisa digunakan untuk kepentingan lain.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Basan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) Abdul Qohhar mengatakan zat radioaktif Cesium 137 yang ditemukan di Perum BATAN Indah Serpong Tangerang Selatan lazim digunakan pabrik kertas dan baja.
Ia mengatakan Cesium 137 tersebut biasanya dimanfaatkan untuk mengukur ketebalan kertas dan baja meski juga bisa digunakan untuk kepentingan lain.
"Jadi untuk Cesium 137 ini biasanya digunakan untuk keperluan industri biasa. Jadi saya ambil contoh dua industri yang biasa menggunakan radioaktif dan antara lain Cesium itu misalkan pabrik kertas dan pabrik baja. Jadi untuk melihat ketebalan kertas yang diproduksi apakah itu sama atau tidak melihat ketebalan baja dan denstitas baja yang diproduksi itu sama atau tidak salah satunya menggunakan Cesium dan juga menggunakan sumber yang lain," kata Abdul di Perum BATAN Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020).
Baca: Hotman Paris : Balita Tanpa Kepala di Samarinda Diduga Sengaja Dibunuh dan Organ Tubuhnya di Jual
Meski begitu ia mengatakan perlu ada proses investigasi lebih lanjut untuk memastikan asal dari Cesium 137 yang ditemukan di Perum BATAN indah Serpong Tangerang Selatan.
Pimpinan Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) telah menginstruksikan dimulainya investigasi terkait ditemukannya daerah yang terpapar zat radioaktif di Perum BATAN Indah Serpong Tangerang Selatan.
Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohhar mengatakan langkah awal yang dilakukan dalam proses investigasi tersebut adalah dengan mengumpulkan data perizinan terkait dengan penggunaan zat radioaktif Cesium 137 dari seluruh Indonesia.
"Dimulai misalnya dengan mengumpulkan data perizinan dulu. Jadi kita ingin tahu pengguna Cesium 137 di seluruh indonesia itu berapa banyak dan siapa saja," kata Qohhar di Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020).
Selanjutnya, proses investigasi akan dilanjutkan dengan penambahan data lapangan dan hasil proses forensik nuklir oleh Batan.
"Dan juga mungkin proses lidik sidik yang dilakukan oleh teman-teman Polri. Itu nanti mudah-mudahan hasil investigasinya bisa diperoleh," kata Abdul.
Meski begitu ia mengatakan saat ini tim Bapeten dan Batan masih fokus untuk memastikan keselamatan warga di sekitar lokasi dengan melakukan pengangkutan sisa tanah yang terpapar radioaktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.