Yakin Tak Terinfeksi Virus Corona, Keluarga Jemput di Bandara Tanpa Masker
Para orang tua dan keluarga yang menjemput para WNI itu bahkan tidak mengenakan masker.
Editor: Dewi Agustina
"Peserta observasi dari sejumlah daerah di luar Jabodetabek dikumpulkan di Halim lalu melanjutkan perjalanan pulang ke daerah masing-masing," kata Terawan.
Sekira 225 orang warga Kota Tua Penagi dan Pering, Kabupaten Natuna, ikut melepas para WNI yang telah usai menjalani observasi.
"Awalnya kami rencanakan yang hadir di sini sebanyak 70 orang, tapi ternyata yang mau ikut banyak sampai 150 orang," kata Ketua RT 01, Kota Tua Penagi, Suprianto.
Baca: Soimah dan Dewi Perssik Akhirnya Menjawab Ramainya Rumor Dipecat dari Juri Liga Dangdut Indonesia
Baca: Beda Nasib Sony Wakwaw dan Misca Mancung: Sony Masih Nikmati Rumah dan Mobil, Misca Hidup Menderita
Warga berkumpul di sekitar hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna.
Kota Tua Penagi, merupakan perkampungan terdekat dengan lokasi hanggar. Awalnya, warga sempat menolak kehadiran WNI dari Wuhan.
Namun kemudian masyarakat Penagi ikut gembira karena seluruh WNI dalam kondisi sehat. "Hari ini hari terakhir mereka. Kami memberikan ucapan selamat jalan. Selamat berkumpul dengan keluarga," kata Suprianto.
Ia tidak menampik, warganya sempat ketakutan dan panik, sampai 29 kepala keluarga (KK) memutuskan mengungsi ke daerah lain.
Ia meminta WNI dari Wuhan dan masyarakat Indonesia memaklumi kekhawatiran warga saat itu.
"Pada masa lalu kami memang berdemo, namun jangan dibilang tidak NKRI, tidak ada rasa manusiawi. Itu karena informasi kurang, itulah yang kami rasakan," kata dia.
Warga Pering, Heti juga bergembira melepas WNI dari Wuhan.
"Alhamdulillah mereka nggak sakit. Bisa pulang berarti dalam kondisi sehat," kata Heti yang lokasi rumahnya sekira 2 km dari Lanud Raden Sadjad. (tribunnetwork/tribunbatam/yud)