Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zat Radioaktif Cs 137 di Batan Indah Tangsel Memicu Kanker, Efek Radiasi Paling Cepat Kulit Terbakar

Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir, Hapsari Indrawati menyampaikan dampak terburuk dari zat radioaktif jenis Cesium (Cs) 137 dapat memicu kanker.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Zat Radioaktif Cs 137 di Batan Indah Tangsel Memicu Kanker, Efek Radiasi Paling Cepat Kulit Terbakar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengambil sisa tanah yang mengandung zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (16/2/2020). Pengambilan tanah tersebut akan dibawa ke Batan untuk diidentifikasi guna mengetahui paparan radioaktif di daerah tersebut melebihi batas atau tidak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir RS MRCC Siloam, Hapsari Indrawati menyampaikan dampak terburuk dari zat radioaktif jenis Cesium (Cs) 137 dapat memicu kanker.

Hapsari Indrawati yang bekerja pada bidang radiasi mengatakan dampak terburuk akan terjadi jika masyarakat terpapar zat radioaktif dalam waktu yang lama.

"Satu concern jika terpapar radiasi dalam waktu lama dan tidak memakai pelindung, paling banyak kasus dilaporkan itu adalah kanker," ungkap Hapsari Indrawati, dikutip dari YouTube KompasTV.

Disebutkan Hapsari, hal itu seperti kejadian Hirosima-Nagasaki dibom nuklir oleh Amerika Serikat pada tahun 1945.

Adapun dampak akibat ledakan bom tersebut masyarakat Jepang yang masih tersisa hidup menderita kanker tiroid.

Hapsari mengatakan kanker tiroid terjadi karena efek dari pada zat Yodium.

Namun, ia menyebut kejadian di Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan tidak membahayakan seperti halnya radiasi dari bom nuklir Hirosima-Nagasaki.

Berita Rekomendasi

"Tapi sepertinya kalau Cesium ini nggak begitu, beda," ujar Hapsari.

Kendati demikian, ia memaparkan dampak paling cepat jika Cs 137 terjadi kontak dengan kulit akan menyebabkan terbakar.

"Kalau sampai nanti ada berita misalnya masyarakat di sekitar situ main bola atau apa, kok tiba-tiba kulitnya melepuh kebakar, itu kemungkinan efek yang paling cepat terjadi," ungkap Hapsari.

Petugas dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengambil sisa tanah yang mengandung zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (16/2/2020). Pengambilan tanah tersebut akan dibawa ke Batan untuk diidentifikasi guna mengetahui paparan radioaktif di daerah tersebut melebihi batas atau tidak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengambil sisa tanah yang mengandung zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (16/2/2020). Pengambilan tanah tersebut akan dibawa ke Batan untuk diidentifikasi guna mengetahui paparan radioaktif di daerah tersebut melebihi batas atau tidak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, Hapsari menyampaikan tidak bisa serta-merta mengatakan langsung efek radiasi zat radioaktif terhadap masyarakat.

Menurutnya, harus dilakukan pengamatan dan mempelajari dahulu sifat partikel dari sumber radiasinya.

"Ada yang sifatnya alpha, beta, gamma. Itu tergantung dari jumlah lamanya, daya tembusnya sendiri terhadap lingkungan sekitar, dan at tersebut sensitif terhadap bagian organ tubuh apa saja," ujarnya.

Selanjutnya, akan dapat diketahui secara pasti efek radiasi dari zat radioaktif jenis Cs 137 itu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas