Cerita Ketua RT, Semalam Suntuk Saksikan Rumah Nurhadi Digeledah Novel Baswedan
Nurhadi dan keluarga kini dicari-cari karena keberadaanya tidak diketahui. Apalagi Nurhadi sudah bertatus buronan KPK.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurhadi dan keluarga kini dicari-cari karena keberadaanya tidak diketahui.
Apalagi Nurhadi sudah bertatus buronan KPK.
Sama dengan Nurhadi, sang istri Tin Zuraida dan anaknya Rizqi Aulia Rahmi juga tidak ada yang memenuhi panggilan KPK terkait pusaran korupsi Rp 46 miliar.
Surat panggilan untuk mereka hanya sampai di tangan Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Toto Hardiyono.
KPK pun salah alamat mengirim surat panggilan ke rumah mewah di Jl Hang Lekir V, Jakarta Selatan.
Ternyata rumah itu bukan lagi milik Nurhadi.
Baca: Ketua RT Tidak Tertarik Ikuti Sayembara Temukan Nurhadi Dapat iPhone 11
Jejak-jejak Nurhadi sekeluarga tidak lagi ditemukan di Hang Lekir.
Padahal masih teringat di kepala Toto masa-masa Nurhadi masih ada di pucuk Mahkamah Agung, yakni Sekretaris MA.
Kala itu, Nurhadi kerap mendapat pengawalan aparat hingga vorijder.
Mobil pengamanan dan pengawalan terparkir di taman yang letaknya persis di depan rumah Nurhadi.
"Dulu, rombongan mobil pengawalan belum sampai depan rumah saja dari depan depan bunyi tetot-tetot sudah nyaring," tutur Toto saat ditemui Tribunnews.com di rumahnya, Rabu (19/2/2020).
Hal lain yang diingat Toto, ialah saat dirinya menyaksikan langsung rumah Nurhadi digeledah langsung oleh penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Rumahnya kan pernah digeledah tahun 2016, saya diminta Pak Novel Baswedan sebagai pendamping selaku RT. Ya saya duduk saja di ruang keluarga bareng Pak Nur dan istri. Anak buah Pak Novel yang kerja geledah keluar masuk kamar," tutur Toto.
Diungkapkan Toto, ketika digeledah, baik Nurhadi maupun istri bersikap sewajarnya.
Tidak ada raut ketakutan meski geledah dilakukan sejak malam hingga pagi hari.
"Pak Nur dan istri biasa saja, ngobrol sama saya. Saya dikasih kopi, pokoknya saya ikuti geledah dari malam sampai pagi jam 8. Setelah selesai baru saya pulang," imbuhnya.