Siswa SMP 1 Turi Hanyut di Sungai, Pembina Pramuka Perlu Pahami Manajemen Risiko sebelum Berkegiatan
Ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut, Pembina Pramuka perlu memahami petunjuk penyelenggaraan kebijakan manajemen resiko dalam gerakan Pramuka
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ifa Nabila
Apalagi, Gerakan Pramuka merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di alam terbuka.
"Diperlukan adanya kesadaran atas keamanan, keselamatan, dan kesehatan," ujarnya.
"Dalam hal ini menyangkut para penyelenggara maupun peserta kegiatan," imbuhnya.
Pemahaman tersebut menurut Arba'in harus ditanamkan sejak dini.
"Untuk mendukung keberhasilan pendidikan dan pelatihan terhadap kesadaran akan keamanan, keselamatan, dan kesehatan perlu diterapkan secara dini," ungkapnya.
Baca: Bapak Pramuka Baden Powell Ulang Tahun, Pramuka Indonesia Berduka atas Hanyutnya Siswa SMP 1 Turi
Tanggung Jawab Pembina
Sementara itu, dalam aturan tersebut mengungkapkan Pelatih atau Pembina Gerakan Pramuka memiliki beberapa tanggung jawab dalam manajemen risiko.
Bunyi dalam aturan tersebut :
Semua Pelatih/Pembina Gerakan Pramuka bertanggungjawab untuk memastikan bahwa:
a. Kebijakan Manajemen Resiko secara efektif dikomunikasikan kepada para anggota yang beraktivitas dalam area resiko yang sesuai, sebagaimana prosedur dan proses yang mengacu pada kebijakan ini;
b. Pelatih/Pembina pada semua tingkat bertanggungjawab untuk memastikan bahwa anggota yang tergabung dalam Gerakan Pramuka sadar akan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan ini;
c. Semua aktivitas di bawah supervisi dilakukan dalam hubungannya dengan kebijakan ini;
d. Intervensi dan kontrol resiko secara efektif diaplikasikan di dalam ‘area resiko’ masingmasing;
e. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.