Sejarah Pemeriksaan Kru Indonesia di Kapal Diamond Princess oleh Kementerian Kesehatan Jepang
Setelah mendengar kasus kapal terinfeksi virus corona, maka sejak kedatangan di Yokohama 5 Januari lalu kapal langsung dikarantina.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bagaimana sebenarnya sejarah pemeriksaan tim kesehatan Jepang terhadap kru Indonesia di atas kapal pesiar Diamond Princess yang hingga kini masih berlabuh di terminal 1 Pelabuhan Yokohama sejak 5 Februari 2020?
"Setelah mendengar kasus kapal terinfeksi virus corona, maka sejak kedatangan di Yokohama 5 Januari lalu kapal langsung dikarantina, siapa pun tak boleh ke luar," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (25/2/2020).
Yang menjadi prioritas adalah kalangan penumpang karena mereka membayar mahal untuk ikut kapal tersebut dan yang biasa disebut Okyakusama, yang berarti harus dihormati seperti raja.
Pemeriksaan tak bisa sekaligus sebanyak 3.711 orang penumpang dan kru diperiksa karena keterbatasan orang terutama spesialis penyakit menular dan juga butuh waktu agak lama untuk mendeteksi infeksi virus corona saat itu.
"Kini satu orang bisa diperiksa dan hasilnya sekitar 30 menit mungkin sudah ke luar ketahuan positif atau negatif," ujar sumber itu.
Baca: Ada Banjir, Kereta KRL Commuter Line dari Bogor dan Depok Berhenti di Stasiun Manggarai
Baca: Vivo Bakal Lebarkan Progam Servis Kilat ke Luar Jawa
Maret mendatang, dalam waktu 15 menit sudah bisa ketahuan hasil positif atau negatif terinfeksi virus corona.
Di tengah pemeriksaan tersebut ada kru Indonesia 16 Februari dua orang yang demam tinggi dan terdeteksi terinfeksi virus corona.
Kemudian 18 Februari juga sama ada yang terdeteksi virus corona sehingga ke empat orang kru segera dilarikan ke rumah sakit, dikarantina di dalam rumah sakit di Chiba dan di Tokyo.
Pelayanan para kru sangat luar biasa kepada penumpang.
Walaupun tahu isi kapal sedang terinfeksi tetap saja bekerja keras untuk melayani penumpang, sehingga muncul banyak selebaran ucapan terima kasih ditempel oleh penumpang di depan kamarnya dan tempat umum di dalam kapal Diamond Princess.
Tanggal 19-21 Februaru barulah petugas Kementerian Kesehatan Jepang memeriksa 831 orang yang ada di dalam kapal Diamond Princess, terdiri dari 819 kru kapal dan 12 penumpang.
Baca: Tak Kunjung Ditemukan, Benny K Harman Bertanya, Apakah Harun Masiku Ditembak Mati?
Baca: BERITA UPDATE: Sejumlah Ruas Jalan Tol Jakarta dan Sekitarnya yang Terendam Banjir Pagi Ini
Hasilnya 23 Februari lalu, 55 kru terinfeksi virus corona dan 2 penumpang juga terinfeksi virus corona.
Dari 55 kru tersebut, 5 kru Indonesia terinfeksi virus corona dan segera dibawa turun dari kapal dan dikarantina di dalam rumah sakit di daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya).
Berarti total hari ini, Selasa (25/2/2020) ada 9 kru Indonesia terinfeksi virus corona.
Yang terinfeksi akan menjalani 14 hari pemeriksaan dan dalam 14 hari tersebut akan dilakukan sedikitnya 2 kali tes PCR oleh Kementerian Kesehatan Jepang.
Apabila 9 orang itu lolos tes PCR terus menerus, maka 8 Maret mendatang 9 orang kru Indonesia dapat ke luar dari rumah sakit di Jepang.
Sementara 69 orang kru Indonesia mungkin bisa dijemput lebih awal seiring dengan keinginan mereka yang berfoto bersama meminta segera pemerintah Indonesia menjemputnya.
Total ada 78 kru Indonesia di dalam kapal Diamond Princess pada awalnya.