Komisaris Ancol Geisz Chalifah: PSI Jatuhkan Anies Baswedan karena Sakit Hati Buntut Pilkada Jakarta
Geisz Chalifah menilai kegemaran PSI membully Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan buntut sakit hati Pilkada DKI Jakarta.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
"LRT dari Kelapa Gading ke Rawamangun jaraknya cuma 5,8 kilo meter. Berapa biayanya? Rp 6,5 triliun, nggak ribut saudara Guntur Romli itu," cerca Geisz.
Pembangunan jalur LRT versi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diungkap Geisz telah memakan anggaran miliaran rupiah setiap bulannya.
Selain itu, masih harus menganggarkan biaya proyek yang mana rute pembangunannya malah berubah.
Geisz pun mempertanyakan mengapa pihak PSI tidak meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk mengulas lebih jauh.
Pihaknya pun memberi sindiran tajam dengan memperbandingkan pembangunan jalur LRT versi Anies Baswedan dengan Ahok.
Geisz menilai, jalur LRT yang dibangun Anies Baswedan lebih ekoefisien dibandingkan pembangunan LRT era Ahok.
"Itu uang rakyat Jakarta. Luar biasa besarnya. dan perbandingkan LRT yang ada di Kelapa Gading - Rawamangun dengan LRT yang dibuat Bekasi - Jakarta," ujar Geisz.
Mengutip informasi dari media, Geisz memaparkan biaya pembangunan LRT versi Anies hanya menghabiskan RP 500 miliar.
Sedangkan, LRT versi Ahok mencapai Rp 6,5 triliun, di mana angka ini menyentuh hampir 50 persen perbedaannya dengan perhitungan setiap kilo meter.
"Itu anak-anak PSI nggak ribut tuh?" sindir Geisz terhadap Guntur Romli.
Guntur Romli pun terlihat diam dan tersenyum getir mendengar cecaran Geisz.
"Jadi yang mereka (PSI) inginkan itu sebenarnya apa? Menjadikan negara ini lebih baik, menjadikan kota ini lebih baik, atau ingin menghambat warga Jakarta untuk bahagia?" tanya Geisz.
Dalam salah satu kasus yang ia paparkan, Geisz memberi bantahan kritikan dari PSI untuk Anies.
"Yang dikatakan selalu, 'Anies tidak bekerja, Anies bodoh, Anies gubernur ini...'," kata Geisz.