Ferdinand Hutahaean Ungkap Alasan Anies Baswedan Sesat Logika Soal Banjir, Bandingan dengan Sutiyoso
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai banjir di ibu kota.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ia yang dikenal penerus pemikiran Hendrik van Breen, menyampaikan pandangannya mengenai konsep Giant Sea Wall.
Sutiyoso mengaku konsep penanganan banjir ini ia dapat dari meniru negeri kincir angin (Belanda).
Menurutnya, cara Belanda dipandang mampu mengatasi air yang masuk ke Jakarta (saat itu Batavia) dengan membangun Giant Sea Wall.
"Bagaimana mengatasi rob atau air pasang? Kami membangun namanya giant sea wall. Itu saya adopsi dari Belanda," kata Sutiyoso, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, pembangunann Giant Sea Wall ini juga berfungsi sebagai jalan tol dari Barat ke Selatan.
Oleh karenanya, air yang turun mengguyur Jakarta akan kembali lagi karena adanya tembok raksasa yang berfungsi membendung.
Ia berharap adanya konsep Giant Sea Wall dapat meminimalisir banjir rob yang melanda kawasan pesisir Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Gunakan Cara Naturalisasi untuk Atasi Banjir Jakarta
Dikutip Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menggunakan program naturalisasi dalam menangani banjir ibukota.
Adapun konsep naturalisasi ini telah tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2019.
Peraturan tersebut tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air secara Terpadu dengan konsep Naturalisasi.
Dalam konsep Naturalisasi terdapat konsep pengembangan ruang terbuka hijau dengan tetap memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi pengendalian banjir, dan konservasi.
Sementara, proses naturalisasi di sungai akan dilakukan dengan menggunakan bronjong batu kali untuk turap sungai.
Penggunaan bronjong ini mengharuskan tebing sungai harus landai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.