Sofyan Djalil, 'Kunci Inggris' di Dua Presiden (2-Habis): Pembebasan Tanah Bukan Lagi Jadi Isu Besar
Saat mendapat amanah sebagai Menteri ATR-Kepala BPN pada 27 Juli 2016, Sofyan mendapat tugas untuk membereskan masalah pertanahan yang rumit.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Tribun: Apa ini alasannya Anda selalu dipakai terus siapapun presidennya?
Rumusnya kerja yang baik saja. Tidak neko‑neko (macam-macam), jalani saja hidup ini. Semua sudah ditentukan, ada garis tangan. Oleh karena itu saya rekomendasi Anda jangan sering‑sering cuci tangan.
Di Indonesia ini siapapun bisa menjadi apapun. Itu untungnya Indonesia. Orang mengenal saya orang yang tidak neko‑neko. Kalau ada target, bisa kita selesaikan, ada tugas bisa laksanakan secara baik, dan baik kepada semua orang.
Ketika bertemu teman lama saya bilang, "Aku masih seperti yang dulu." Jadi itu, kalau Anda kenal saya 20 tahun lalu ya masih seperti sekarang.
Baca: Senyum Baim Wong Bertemu Lagi dengan Nurul Sopir Angkot Viral, hingga Penumpang Turun Minta Foto
Baca: Ferdinand Hutahaean Heran Anies Sebut Air Hujan Dimasukkan ke Bumi: Ini Sesat Logika Air Hujan
Tribun: Orang bilang Anda beruntung karena dekat dengan Jusuf Kalla (JK)?
Saya dekat dengan Pak JK, dengan Pak Jokowi dekat. Dengan siapapun dekat, termasuk dengan Anda yang baru kenal hari ini rasanya sudah dekat.
Tribun: Apa Anda punya waktu untuk keluarga?
Jalani hidup ini santai saja, yang penting tujuan tercapai. Saya orangnya tidak mau yang terlalu teknis gitu.
Jangan berkeringat untuk sesuatu yang tidak penting, tetapi saya orangnya detail. Waktu untuk keluarga selalu ada. Soal keluarga itu yang penting jangan cari keluarga lebih dari satu.
Tribun: Menurut Anda, bagaimana sosok Jokowi?
Saya senang pada Pak Jokowi karena sangat reformis. Beliau ingin menyelesaikan segala sesuatu yang dia inginkan dan betul‑betul komit tentang masalah itu.
Kalau komit mau bikin jalan tol harus jadi jalan tol. Komit bikin bandara harus jadi bandara. Selain itu dikejar‑kejar terus (penyelesainnya). Memang harus begitu. Beliau seorang pemimpin yang punya visi dan seorang manajer yang efektif.
Tribun: Bagaimana cara Pak Jokowi menegur Anda?
Baca: Bela Anies Terkait Banjir, Sandiaga Uno Pertanyakan Kursi Wakil Gubernur yang Tak Kunjung Terisi
Baca: Hamil 4 Bulan, Cut Meyriska Dianjurkan Makan 2 Jam Sekali karena Punya Riwayat Sakit Maag
Pak Jokowi tidak menegur. Beliau hanya omong saja di depan umum, "Menteri ini targetnya keluarkan sertifikat tahun ini (2017) sebanyak 5 juta. Kalau tidak tercapai pilihan sebagai menteri cuma dua, diganti atau dicopot."