Sepak Terjang Brigjen Hendro Pandowo Bongkar Mafia Sepak Bola Hingga Jadi Wakapolda Metro Jaya
Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo dipercaya menempati jabatan baru sebagai Wakapolda Metro Jaya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo dipercaya menempati jabatan baru sebagai Wakapolda Metro Jaya.
Hendro Pandowo menggantikan Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat yang dimutasi menjadi Wakabareskrim menggantikan Irjen Pol Antam Novambar yang dipindahtugaskan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sebelumnya Antam sudah dilantik sebagai Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal KKP oleh Menteri KKP Edhy Prabowo di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Antam menggantikan Nilanto Prabowo yang diangkat sebagai Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
Baca: Mutasi Jabatan di Lingkungan Polri: Hendro Pandowo Jadi Wakapolda Metro Gantikan Wahyu Hadiningrat
Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram No ST/761/III/KEP/2020 tertanggal 3 Maret 2020 yang ditandatangani Asisten Sumber Daya Manusia, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Seperti diketahui, nama Hendro Pandowo tidak asing di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.
Sebagai Ketua Satgas Antimafia Bola, Hendro Pandowo bersama timnya berhasil membongkar praktik mafia yang selama ini bermain dalam dunia sepak bola tanah air.
Baca: Kapolri Perpanjang Tugas Satgas Mafia Bola yang Dipimpin Brigjen Hendro Pandowo
Sebelum sukses mengusut mafia sepak bola, Hendro pandowo sudah malang melintang bertugas di Jakarta dan Bandung.
Jebolan Akpol angkatan 1991 ini pernah menjadi Wakapolres Jakarta Pusat, Kapolres Jakarta Pusat, dan Kapolrestabes Bandung.
Pengalamannya di bidang reserse tidak perlu diragukan.
Ketika menjabat sebagai Kapolres Jakarta Pusat, Hendro Pandowo pernah ikut menangani peristiwa bom bunuh diri di Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 silam.
Dia bahkan tidak segan ikut langsung dalam penggerebekan kasus narkoba hingga kasus-kasus menonjol lainya termasuk menggerebek markas FPI di Petamburan pada Oktober 2014.
Saat bertugas di Bandung, Hendro Pandowo datang tanpa menggunakan rompi anti peluru dan helm pengaman ke lokasi bom di Taman Pendawa Bandung, 27 Februari 2017 atau yang lebih terkenal dengan bom panci.
Hanya bermodalkan senjata laras pendek jenis revolver, Hendro Pandowo memimpin anggotanya dalam penggerebekan dan terlibat baku tembak dengan pelaku.
Akhirnya pelaku bisa dilumpuhkan.
Seorang pelaku yang bersembunyi di Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung, tewas diterjang timah panas saat itu.