Fokus Menaker Ida Fauziyah,Tingkatkan Kompetensi SDM Agar Diterima di Pasar Kerja
Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri pun mayoritas bekerja sebagai pekerja domestik
Editor: Rachmat Hidayat
Yang pendidikannya SMP ke bawah itu mau bekerja apa saja," kata dia.
Baca: Media Asing Soroti 10 Pola Hidup Orang Asia dalam Melawan Virus Corona, Bersiap hingga Transparan
"Sementara yang pendidikannya tinggi tentunya ingin bekerja sesuai keahliannya tapi kompetensinya tidak diterima di pasar kerja," katanya lagi.
Dalam konteks menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi, Kemnaker ia memastikan kembali konsentrasi pada pembangunan SDM berkualitas.
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dan produktivitas melalui program Triple Skilling Kemnaker.
Triple Skilling yakni Skilling, up Skilling, dan Re-Skilling.
Baca: Menaker: Jadikan K3 Sebagai Prioritas Dalam Bekerja
"Mereka yang kompetensinya rendah kita lakukan skilling. Mereka yang sudah SMK tapi tidak kompatibel dengan lapangan kerja kita lakukan up skilling, mereka yang kena PHK itu kita berikan re skilling," kata Ida Fauziyah.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas, Kemnaker mengalokasikan 76 persen Anggaran Pembangunan Negara (APBN).
"Kalau dilihat dari tugas itu, maka profile APBN kita di Kementerian Ketenagakerjaan ini 76 persen diarahkan untuk peningkatan kompetensi dan sumberdaya manusia kita," katanya.
"Yang dilakukan Kemnaker itu adalah meningkatkan kompetensi, mereka yang low skill, akhirnya kita juga terus membangun skill mereka agar bisa diterima di pasar kerja," katanya lagi.