Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mujahid 212 Tolak Ahok jadi Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Ini Alasannya

Ketua Mujahid 212 menyatakan menolak jika Ahok menjadi calon pemimpin Ibu Kota baru.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mujahid 212 Tolak Ahok jadi Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Ini Alasannya
Tangkap layar channel KompasTv
Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP 2 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam kandidat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Dari empat kandidat yang sudah disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), nama Ahok mendapat sorotan dari Ketua Mujahid 212, Damai Hari Lubis.

Menurut Damai Hari Lubis, Ahok memiliki rekam jejak dan kepribadian yang tidak baik.

Inilah alasannya menolak Ahok menjadi calon pemimpin Ibu Kota baru.

"Sebagai calon kepala daerahnya (Ibu Kota Negara baru) adalah Ahok, maka kami katakan dan nyatakan secara tegas, kami menolak keras Ahok lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," kata Damai dalam keterangan tertulisnya dikutip Tribunnews.com.

Ketua Bidang Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Damai Hari Lubis
Ketua Bidang Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Damai Hari Lubis (Tribunnews.com/Glery)

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Arsul Sani menyatakan nama-nama yang sudah disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dipertimbangkan kembali oleh Jokowi.

Baca: Cak Imin: Ahok Punya Pengalaman Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara

"Biasanya Presiden menggunakan kesempatan yang berkembang, baik pro maupun kontra sebagai bahan dalam mengambil keputusan," tutur Arsul di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, munculnya penolakan terhadap Ahok merupakan hal yang wajar.

Meskipun begitu, Presiden akan tetap memutuskan siapa yang tepat mengisi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru berdasarkan berbagai pertimbangan.

"Jadi semua saya yakin akan dipertimbangkan Presiden dan tentu partai koalisi pemerintah jika diminta pendapat, akan menyampaikan pendapat." 

"Tentu Presiden mempertimbangkan dua hal, pertama latarbelakang pendidikannya, kedua pengetahuannya," imbuh Arsul Sani.

Sandiaga Salahuddin Uno, pengusaha dan politikus Indonesia, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga Salahuddin Uno, pengusaha dan politikus Indonesia, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno juga ikut menanggapi nama Ahok disebut sebagai satu calon pemimpin Ibu Kota baru.

Politisi Partai Gerindra ini mempertanyakan jabatan yang diemban Ahok sekarang sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Menurutnya, Ahok baru saja menduduki posisi tersebut dan memiliki tugas yang berat.

Baca: Ali Ngabalin Ungkap Alasan Jokowi Pilih 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Singgung Nama Ahok

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas