Protes Kekerasan di India, Umat Islam di Indonesia Diminta Tak Terprovokasi Aksi Anarkis
Menteri Agama meminta umat Islam Indonesia tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis dalam memprotes aksi kekerasan yang terjadi di India.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi meminta umat Islam Indonesia tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis dalam memprotes aksi kekerasan yang terjadi di India.
Fachrul juga meminta umat Islam Indonesia tidak melakukan sweeping.
Menurutnya, hal ini tidak sejalan dengan nilai-nilai umat Islam Indonesia yang cinta damai.
"Ingat, anarkisme bukanlah nilai-nilai Indonesia dan juga bukan nilai-nilai Islam. Demikian juga aksi sepihak dalam bentuk sweeping. Masyarakat Indonesia dikenal dunia sebagai umat yang toleran, rukun dan cinta damai. Mari kedepankan jalur hukum dan komunikasi diplomatik agar ini bisa diselesaikan dengan baik," ujar Fachrul Razi melalui keterangan tertulis, Minggu (8/3/2020).
Fachrul Razi mengungkapkan aspirasi yang disuarakan umat Islam Indonesia terus dikomunikasikan pemerintah melalui jalur diplomasi.
Fachrul mengatakan pemerintah telah melakukan komunikasi dengan pihak Kedutaan India di Indonesia maupun dengan pemerintah di India.
Dia meminta masyarakat untuk mempercayakan langkah diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah. Fachrul meminta masyarakat menjauhi tindakan anarkis.
Baca: Termasuk Rudy Hartono, Berikut Daftar 5 Pemain Asia Tersukses di Ajang All England Open
Baca: Remaja 15 Tahun Tega Bunuh Bocah 6 Tahun, Psikolog Soroti Gangguan Kejiwaan hingga Kondisi Keluarga
"Mencegah kemungkaran adalah hal baik. Tapi itu harus dilakukan dengan cara yang makruf atau baik, agar tidak memunculkan kemungkaran yang lebih besar. Kedepankan diplomasi dan jangan anarki," tegas Fachrul.
Meski begitu, Fachrul mengapresiasi kepedulian dan perhatian muslim Indonesia kepada umat Islam di India.
"Saya sangat mengapresiasi atas rasa keprihatinan dan kepedulian yang telah ditunjukkan. Kekerasan oknum, apalagi dengan mengatasnamakan agama tidak bisa dibenarkan, kapan pun dan di manapun," kata Fachrul.