6 WNI Positif Virus Corona, Catat Kiat Sederhana dari Presiden Jokowi untuk Cegah Penularannya
Enam WNI positif terinfeksi virus corona, masyarakat tak perlu panik simak kiat sederhana dari Presiden Jokowi untuk mencegah penularannya
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
Kemenkes Jelaskan Strategi Pengawasan Pasien Virus Corona
Sekretaris Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, menjelaskan strategi pengawasan Covid-19 atau virus corona di Indonesia.
"Pertama semua orang yang masuk ke Indonesia baik WNI atau WNA dari suatu negara yang kami yakini sudah terjadi tranmisi orang ke orang."
"Maka kami masukan semuanya dalam ODP. Database ini kami terima dari pihak imigrasi" jelas Yuri yang dikutip dari Kompas TV.
Kemudian Kemenkes akan melakukan tracking untuk mengetahui ke mana saja dan dengan siapa saja orang itu berinteraksi selama di Indonesia,
"Kedua apabila orang dalam kategori ODP mengalami keluhan gejala influenza sedang maka kami akan merawat orang tersebut," kata Yuri.
"Serta statusnya jadi PDP (pasien dalam pengawasan)," imbuhnya.
Lebih lanjut juru bicara terkait penanganan Covid-19 ini menuturkan dalam kategori PDP ini Kemenkes akan menggali dengan teliti, apakah memiliki riwayat kontak dengan orang yang pasti positif atau tidak.
Manakala orang dalam status PDP ini memilikinya maka Kemenkes akan memasukkan mereka dalam kategori suspect dan harus dilakukannya konfirmasi virus.
Baca: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Diketahui dari Jenis Batuk
"Sehingga kalau diperiksa hasilnya positif maka kami sebut confirm positif Covid-19," ujar Yuri.
Kendati demikian, Yuri mengaku dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, standar pemeriksaan yang dilakukan terhadap orang terduga virus corona dimajukan
"Jadi semua pasien dalam pengawasan kami periksa, dan inilah yang secara rutin dirilis," ujarnya.
"Berapa yang sudah diperiksa, bagaimana hasilnya, dan darimana asal pengiriman (virusnya)," imbuh Yuri.
"Itulah urut-urutannya, jadi jangan dimaknai bahwa orang dalam pemantauan itu semuanya sakit," tegasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Nuryanti)