Wapres Ma'ruf Minta Dai Ikut Tenangkan Masyarakat di Tengah Situasi Virus Corona
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada Dai atau pendakwah yang tergabung dalam IKADI
Penulis: Reza Deni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada Dai atau pendakwah yang tergabung dalam IKADI (Ikatan Dai Indonesia) menenangkan masyarakat di tengah situasi virus corona.
Ajakan itu diserukan Ma'ruf kepada para Dai agar masyarakat tidak panik.
"Ini juga bagian daripada apa yang disabdakan oleh Rasul, orang yang sakit jangan didekatkan, didatangkan kepada orang yang sehat.
Orang yang sehat jangan didekatkan kepada orang yang sakit. Nah, masyarakat harus diberitahu untuk menghindari kontak-kontak," ujar Ma'ruf saat membawa rakornas IKADI di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
Ma'ruf menjelaskan bahwa sekarang beberapa kiai kerepotan, karena ada bentuk salaman antara individu yang mengatupkan kedua tangan, menggunakan sikut atau bahkan menggunakan kaki.
Baca: Gubernur BI Tersentak Harga Minyak Anjlok Jadi 30 Dolar AS Per Barel
Baca: Psikolog Soroti Tulisan Tangan Siswi SMP yang Bunuh Bocah: Dia Sebenarnya Sangat Butuh Kasih Sayang
Baca: Emosi Irish Bella Meluap Lihat Tatto Ammar Zoni, sang Ayah: Kalau Kamu Masih Bujang Bapak Kulitin
Baca: Terdengar Suara Letusan Keras, Begini Fakta-fakta Wali Murid Aniaya Kepsek dengan Bawa Pistol
"Di masjid dikhawatirkan kalau sujud, itu bisa terjadi (penyebaran virus). Jadi suruh bawa sajadah sendiri, supaya dia tidak terkena bekas orang lain. Ya kita ikhtiar sajalah, hati-hati," ujarnya.
Pemerintah, dikatakan Ma'ruf, terus berusaha menyiapkan pencegahan hingga penanganan jika ada yang terpapar, atau menyiapkan segala kebutuhan masyarakat berupa obat-obatan.
Tak hanya sampai di situ, Ma'ruf juga ingin edukasi soal kebersihan seperti mencuci tangan diserukan, demi mencegahnya penularan covid-19.
"Jadi kebersihan itu menjadi salah satu ajaran kita. Bagaimana menghadapi ini, terutama jangan sampai ada kepanikan. Kepanikan itu sendiri itu menjadi musuh yang bisa menggoncangkan situasi, dan juga berita hoaks," pungkasnya.