Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona
Fachrul Razi menyampaikan, pemerintah tak akan membatasi kegiatan ibadah di bulan Ramadhan terkait adanya virus corona di Indonesia.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
"Ini kan kalau orang kena (corona) lalu sujud (saat) magrib, lalu saat masuk waktu shalat isya ada individu lain yang shalat di tempat yang sebelumnya dipakai individu yang tertular tadi."
"Maka orang yang beribadah saat isya ini bisa kena (tertular)," jelasnya.
Baca: Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Kasus Corona Tidak Dikaitkan dengan Azab
Baca: Pasien Pertama Corona di Indonesia Sembuh, Kasus 2 Masih Dirawat
Jusuf Kalla menyebut, Masjid harus dibersihan dengan karbol selama dua minggu sekali.
"Apalagi ramadan nanti ada tarawih, sehingga supaya minimal dua pekan sekali masjid dibersihkan."
"Harus pakai karbol ya, jangan tidak pakai karbol," ujarnya.
Pemerintah Harus Siaga
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo menyebut, pemerintah harus meningkatkan kesiap-siagaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasipasi penularan virus corona menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Yang paling penting untuk segera disosialisasikan adalah jelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri."
"Ramadhan kan kalau akan jatuh pada April yang mana akan ada rangkaian ibadah shalat tarawih berjamaah," ujar Imam, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Ia menyarankan, pemerintah harus memberi sosialisasi terkait kewaspadaan saat salat berjamaah.
Baca: Istrinya Positif Virus Corona, PM Kanada Justin Trudeau Isolasi Diri Selama 14 Hari
Baca: Apresiasi Yunarto untuk Anies soal Virus Corona: Thanks Pak Gub
Menurutnya, menyampaikan pesan untuk berhati-hati saat beribadah secara berjamaah bisa disalahartikan.
"Jika sosialisasi tidak disampaikan dari sekarang dan cara penyampaian salah, itu akan menimbulkan kepanikan."
"Bahkan nanti dikira melarang ibadah saat puasa dan lebaran," ungkap Imam.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi sejak dini terkait antisipasi penularan virus corona saat arus mudik dan arus balik.
"Yang paling rentan adalah saat mudik lebaran (dan arus balik)."
"Jika tidak hati-hati, itu bisa menjadi distribusi penularan distribusi penyakit, karena banyak orang berkumpul," jelas Imam.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Ihsanuddin)