Kapolda Sultra Minta Maaf setelah Angkat Bicara soal Video Viral 49 TKA China
Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Merdisyam sempat menyampaikan informasi mengenai kedatangan para TKA itu.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Sempat viral sebuah video 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang terekam di Bandara Haluoleo, Kendari sekitar pukul 19.30 pada Minggu (15/3/2020).
Mereka masuk ke wilayah itu untuk bekerja di perusahaan tambang di Kabupaten Konawe.
Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Merdisyam sempat menyampaikan informasi mengenai kedatangan para TKA itu.
Kini ia meminta maaf lantaran menyampaikan informasi yang tidak tepat.
"Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra," kata Merdisyam dalam keterangan pers di Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020).
Baca: Viral Video 49 TKA China di Kendari, Gubernur Sultra Khawatir Corona dan Perintahkan Karantina
Terkait pernyataan itu, Merdisyam pun menjelaskan awalnya hanya menerima laporan dari pengelola Bandara Haluoleo, mengenai adanya 49 TKA yang baru tiba dari Jakarta.
Sambungnya, kemudian pihak pengelola Bandara Haluoleo menyampaikan kepada dirinya, kalau seluruh warga asing itu sudah mengantongi visa dan sertifikat kesehatan.
Hanya saja, kata Merdisyam, pengelola Bandara Haluoleo tidak menjelaskan riwayat perjalanan puluhan warga asing itu sebelum bertolak dari Jakarta.
Terkait informasi itu, Merdisyam mengaku sudah menghubungi PT VDNI, tempat para TKA itu bekerja.
Baca: UPDATE Pandemi Global, Wuhan Laporkan Kasus Baru
Namun, perusahaan itu mengatakan para TKA yang baru masuk adalah pekerja lama.
"Karena tidak ada TKA baru yang datang. Dan saat itu juga kami peserta rapat kaget dengan video yang beredar, dan informasi yang kami sampaikan juga mendadak," kata Merdisyam.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara Sofyan mengatakan, TKA ini sempat transit di Thailand sebelum tiba di Indonesia.
Mereka sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand, sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
"Berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020, tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical certificate atau surat kesehatan dari Pemerintah Thailand,” kata Sofyan di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin (16/3/2020) malam.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengaku khawatir dengan masuknya puluhan TKA asal China untuk bekerja dalam perusahaan tambang di Kabupaten Konawe.
Ali pun langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara dan BPBD Sulawesi Tenggara untuk mengisolasi 49 TKA yang sudah berada di Konawe.
Hal itu dilakukan guna memastikan TKA tersebut bebas dari virus corona.
“Saya sudah turunkan langsung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra dan RSUD Bahteramas, mereka memang ada tim gugus tugas sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 7. Saya perintahkan untuk segera turun, sekitar pukul 04.00 Wita, subuh tadi,” terangnya. (Kompas.com/Kiki Andi Pati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Maaf soal 49 TKA China, Ini Penjelasan Kapolda Sultra"