Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Ungkap Kejanggalan Dakwaan Kasusnya, Masak Air Aki Bau Menyengat

Novel Baswedan menyebut sejumlahkejanggalan dalam perkara penyiraman air keras terhadap dirinya, yang kini tengah disidangkan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Novel Ungkap Kejanggalan Dakwaan Kasusnya, Masak Air Aki Bau Menyengat
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Novel Baswedan. 

Novel mengaku tidak dapat menyimpulkan apakah Ronny Bugis dan Rahmat Kadir adalah orang yang
menyiram dirinya menggunakan air keras di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Saya tidak mengatakan mereka pelaku atau bukan, karena sidang sedang berjalan. Saya belum pernah dapat
penjelasan apa yang menjadi korelasi antara pengakuan terdakwa dengan fakta di lapangan atau alat
bukti sehingga penyidik yakin. Saya perlu tahu,” katanya.

Kasus daging impor
Sejauh ini, dia tidak pernah menerima berkas perkara ataupun salinan berkas dakwaan dari penyidik
Polri atapun pihak Kejaksaan. Dia baru mendapatkan informasi dari rekannya yang mengikuti jalannya
persidangan tersebut.

“Saya tidak pernah mendapatkan berkas perkara. Saya sampai sekarang belum tahu dakwaan jaksa
seperti apa? Di awal saya katakan mendapatkan cerita dari kawan yang mengakses informasi dari
media,” ujarnya.

Dia mengharapkan agar persidangan dapat berjalan objektif, transparan, dan profesional. Selain itu, dia
meminta, agar masyarakat memperhatikan persidangan tersebut.

“Saya harap sidang berjalan objektif, transparan, dan profesional. Menegakkan kebenaran dan menjaga
keadilan lebih penting daripada menghukum orang,” tambahnya.

Novel secara gamblang membeberkan serangkaian upaya teror yang dialami dirinya dan para penyidik di
KPK .

Berita Rekomendasi

“Motif (penyerangan) terkait perkara apa, saya tidak bisa yakini satu per satu apa yang mendasari.
Saya melihat ada kemungkinan komulatif kasus besar yang saya tangani,” kata Novel.

Dia menjelaskan, kasus itu adalah kasus suap kuota impor daging sapi. “Satu bulan sebelum diserang,
saya ditemui senior. Saya bertemu di masjid dekat kantor KPK. Dia bertanya apakah saya tangani kasus
daging, saya jawab jujur tidak menangani,” katanya.

Sekitar satu minggu atau 10 hari sebelum penyerangan, Novel Baswedan menerima informasi penyidik
kasus impor daging sapi mengalami teror. Selain itu, laptop seorang penyidik KPK hilang dicuri.

Selain itu, berdasarkan keterangan tetangga di sekitar rumahnya, ada sejumlah orang mengawasi
dirinya. Sejumlah orang tidak dikenal itu mengawasi dari kendaraan roda dua dan roda empat.

“Saya meihat itu satu rangkaian. Sekira empat lima hari kemudian, saya diserang. Itu rangkaian cerita
yang saya yakin bisa dikaitkan,” ujarnya. (tribunnetwork/gle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas