Tanggapan PKS Tentang Materi Kursus Kartu Prakerja yang Dikritik Mirip Konten di YouTube
Materi pelatihan yang tersedia di akun YouTube justru lebih efektif daripada yang diberikan di program Kartu Prakerja.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Contoh pelatihan yang tak efektif, kata dia, adalah salah satu materi yang diterima para ojek online soal manajemen waktu dan stres.
Para pengojek online tersebut, kata dia, bahkan lebih memahami situasi yang harus mereka lakukan dan tak perlu diberi tahu soal manajemen waktu dan stres.
Ada juga materi yang terkesan dipaksakan, seperti cara mencari kerja di tengah wabah virus corona.
Namun rupanya, isi dari materi tersebut adalah bagaimana cara membuat curriculum vitae (CV) untuk mendapatkan beasiswa dan kuliah di luar negeri, baru kemudian CV untuk bekerja.
Baca: Derita Buruh Cuci Sri Murti, Rumahnya Terendam Banjir di Tengah Pandemi Corona
"Apa maksudnya pengangguran disuruh cari beasiswa LPDP? Kuliah ke luar negeri? Jadi tidak menyelesaikan masalah, padahal industri butuhnya bukan itu," kata dia.
"Kalau hanya bikin CV, manajemen stres, semua ada di YouTube, gratis, asalkan pemerintah mau kasih subsidi internetnya," kata dia.
Baca: Prof Chaerul Anwar Nidom Beberkan Inovasi BCL dan Super Antioksidan untuk Usir Covid-19
Oleh karena itu, menurut dia, pemberian Kartu Prakerja untuk mengatasi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19 tidak tepat.
Sebaiknya, kata dia, dalam kondisi darurat akibat pandemi Covid-19, kebijakan Kartu Prakerja diubah menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19
Menurut dia, apabila Kartu Prakerja dipaksakan dengan melakukan pelatihan online tidak akan menyelesaikan masalah orang yang terkena PHK.
Sebab, mereka lebih membutuhkan BLT tersebut atau sembako dibandingkan harus ikut pelatihan.
"Kalaupun ada pelatihan online, saya sarankan, pemerintah menggandeng kampus atau balai latihan kerja dan tinggal memberikan subsidi internet," kata Bhima.
Karena itu, menurut dia, Rp 5,6 triliun dana pelatihan online untuk Kartu Prakerja jika diubah menjadi BLT akan lebih efektif.
Misalnya, masing-masing satu orang diberikan Rp 1 juta untuk makan dan kebutuhan pokok saja dinilainya sudah mencukupi.