35 Kutipan RA Kartini yang Inspiratif, Cocok untuk Status WA, FB, atau Instagram
35 kutipan inspiratif dari RA Kartini yang diambil dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang dan Surat-surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsany
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Janganlah hendak bermimpi bila lebih dulu telah diketahui nanti akan bangun dengan teramat mengecewakan.
22. Untuk mendapatkan kebebasan dan persamaan bagi dirinya, bukankah harus dimulainya dengan memberikan hal itu kepada orang lain?
23. Percayalah akan masa depan.
24. Kepercayaan meletakkan kewajiban besar.
25. Kalau ada kepentingan besar, kepentingan kecil harus diabaikan.
26. Sebab saya tidak akan dapat berbahagia apabila untuk mendapatkan kebebasan kemerdekaan dan bertegak sendiri itu akan membuat ayah celaka.
27. Akan lebih banyak lagi yang tidak belajar dan tidak melihat apapun dapat berfikir dan merasa seperti kami tetapi penderitaannya bukan main.
28. Ia tidak wajib patuh kepada siapapun, siapapun juga, kecuali terhadap suara batinnya, hatinya.
29. Hidup ini penuh teka-teki dan rahasia. Manusia mudah berubah-ubah. Jangan selalu mencari sebabnya pada tabiat yang lemah.
Ada kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa dalam hidup yang menjadikan seorang pahlawan tampak menjadi pengecut.
Jangan menyalahkan, betapapun hina dan rendahnya suatu perbuatan yang tampak, sebelum kamu mengetahui apa yang mendorong orang berbuat seperti itu.
30. Bagiku, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada membuat orang lain tersenyum; terutama orang yang kami sayangi.
Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan daripada membuat sepasang mata orang yang kita cintai memandang kita dengan penuh kasih dan bahagia.
Dan kita merasa kitalah yang menyebabkan kebahagiaan itu.
Baca: Dokter Erlina Burhan, Sosok Kartini Pejuang Kesehatan di Tengah Pandemi Virus Corona
Baca: Khofifah hingga Yuni Shara Beri Ucapan Hari Kartini, Ajak Perempuan Saling Bantu Hadapi Corona
31. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini.
32. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangnya.
33. Untuk dapat menghargai, orang harus dapat mengerti dulu.
Dan untuk dapat mengerti, aduh, itu kepandaian yang sukar sekali dicapai!
Tidak dapat dipelajari dalam satu hari, bahkan dalam satu tahun!
34. Dalam perjalanan, berbagai hal yang saya lihat dan dengar semakin menguatkan saya bahwa kecerdasan otak bukanlah segalanya.
Kita harus memiliki kecerdasan lain yang lebih tinggi, yang saling mendukung untuk mengantarkan orang kearah yang dituju.
Disamping otak, hati juga harus dibimbing.
35. Dalam setiap hidup tak dapat dihindari, perpisahan adalah tanda pengenalnya, sepanjang hidup terus-menerus.
(Tribunnews.com/Fajar/Wulan KP/ Sri Juliati)