Kronologi Dua Kepala Daerah Adu Mulut soal BLT Rp 600 Ribu
Thoriq menyayangkan adanya pernyataaan penilaian bodoh dari Bupati Boltim Sehan Salim Landjar terhadap menteri yang mencetuskan program BLT.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Dua kepala daerah, Bupati Lumajang Jawa Timur, Thoriqul Haq, dan Bupati Bolang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar, adu mulut soal program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah pusat di media sosial.
Video silang pendapat dua kepala daerah disertai umpatan "bodoh" untuk menteri terkait itu viral.
Thoriq menyayangkan adanya pernyataaan penilaian bodoh dari Bupati Boltim Sehan Salim Landjar terhadap menteri yang mencetuskan program BLT.
Baca: Khawatir Dana BLT Digunakan Pulang Kampung, Jokowi Pilih Bantuan Sembako untuk Warga Jabodetabek
Baca: Pemerintah Beri BLT Rp 600 Ribu per Bulan, Berikut Syarat dan Cara Mendapatkannya
Baca: Arab Saudi Belum Pastikan Penyelenggaraan Haji Tahun 2020, Indonesia Minta Kepastian 12 Mei
Thoriq menilai pernyataan Sehan sebagai kepala daerah ada kurang pantas. Seharusnya, kata-kata tersebut tidak muncul.
“Prinsipnya, boleh protes dengan menteri, tapi kalau sampai menyebut bodoh, goblok, perlu dikoreksi,” kata Thoriq saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).
Thoriq menilai, berbagai daerah menghadapi banyak masalah di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Dan seriap daerah sedang berupaya untuk memperbaikinya.
“Kami juga berulang kali ada video conference dengan bupati, wali kota, gubernur, dan hampir semua kementerian,” terang dia.
Konferensi video untuk membahas serta mencari solusi masalah yang dihadapi. Termasuk soal anggaran, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikurangi karena pendapatan negara dan daerah sedang turun.
“Sekarang hotel tidak ada yang menginap, pariwisata tutup, semua sekarang pendapatan turun,” jelas dia.
Pekerjaan harian juga dalam kondisi tidak normal. Untuk itu, perlu cara yang luar biasa untuk mengatasi dampak pandemi.
Kondisi itulah yang harus dipahami oleh semua kalangan.
Baca: Pemprov DKI Diusulkan Beri BLT Ketimbang Bansos
Baca: Oknum RT di Tangerang Dilaporkan Sunat Jatah BLT ke Warga, Camat Bilang Cuma Uang Rokok
“Protes ya protes, kalau ada yang tidak sepakat dengan apa yang hari ini dilakukan programnya oleh kementerian, sampaikan saja, tapi jangan bilang goblok, jangan bilang bodoh,” papar Thoriq.
Dan menurutnya, seharusnya kepala daerah berusaha berinovasi agar bisa mengatasi rumitnya masalah-masalah yang ada, bukan justru mengeluh.
Thoriq mencontohkan Bupati Boltim yang mengeluh rumit membuat tabungan untuk warganya. “