Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga ABK Tewas Dilarung di Laut, Sekjen KIARA: Pemerintah Gagal Lindungi Pekerja Perikanan Indonesia

Temuan 3 ABK tewas dilarung di laut, Sekretaris Jenderal (KIARA) Susan Herawati menilai pemerintah telah gagal melindungi pekerja perikanan Indonesia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Tiga ABK Tewas Dilarung di Laut, Sekjen KIARA: Pemerintah Gagal Lindungi Pekerja Perikanan Indonesia
MBC/Screengrab from YouTube
Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. 

"Praktek perbudakan modern di atas kapal penangkapan ikan menjadi praktek yang sering kali terjadi untuk menekan biaya produksi," ujar Susan dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Jumat (8/4/2020).

VIRAL di Korea Selatan, Jenazah WNI Anak Buah Kapal China Dibuang ke Laut
VIRAL di Korea Selatan, Jenazah WNI Anak Buah Kapal China Dibuang ke Laut (Tangkap Layar YouTube MBC)

Baca: Cerita ABK Indonesia Dipaksa Buang Mayat Teman-temannya ke Laut oleh Kapten Kapal China

Baca: Akan Segera Pulang ke Indonesia, Kisah ABK di Kapal China, Tidur 3 Jam Hingga Makan Umpan Ikan

Bahkan, menurut Susan, para ABK pun kerap dipekerjakan secara tidak manusiawi.

"Mayoritas kasus yang ada, situasi dan kondisi kerja para ABK Kapal sangat tidak manusiawi."

"Baik itu dari jam kerja berlebih (lebih dari 18 jam sehari), fasilitas makanan dan minuman yang buruk."

"Sistem sanitasi dan kesehatan yang tidak memadai, kekerasan fisik, dan lain sebagainya," tambah Susan.

Susan juga menilai praktek perbudakan modern yang terjadi itu biasanya dibarengi dengan kegiatan ilegal lainnya.

"Seperti penangkapan ikan secara ilegal (IUU Fishing) dan praktek perdagangan manusia," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Susan mengatakan, banyak ABK yang kerap kali 'tertipu' saat bekerja di kapal.

"Tidak sedikit kasus dimana banyak ABK Kapal yang ‘ditipu’ untuk bekerja menjadi ABK kapal di industri kapal penangkapan ikan tanpa adanya kontrak kerja yang jelas dan gaji yang layak," tandasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas