Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita si Petani Kota yang Memegang Teguh Kejujuran dan Nasehat Ibu

Kisah inspirati, petani kota di daerah Tangerang, bernama Bagas Suratman. Dulu memiliki masa lalu yang kelam, kini, pertanian mengubah hidupnya.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Cerita si Petani Kota yang Memegang Teguh Kejujuran dan Nasehat Ibu
Mola TV
Cerita si Petani Kota yang Memegang Teguh Kejujuran dan Nasehat Ibu 

TRIBUNNEWS.COM - "Perubahan kesuksesan seseorang itu adalah rahasia Tuhan, tidak ada yang bisa menebak," begitulah ungkapan Butet Kertaredjasa di sela-sela perbincangan bersama seorang pria yang berjuluk Petani Kota, ialah Bagas Suratman.

Dalam satu kesempatan, Butet berbincang dengan Bagas Suratman, seorang pria yang memiliki masa lalu kelam, kerap mabuk-mabukan dan berjudi.

Memiliki uang dari hasil judi tak membuat hatinya tenang.

Bagas yang dulu sempat jatuh bangun dengan melakukan pekerjaan apapun, mulai dari kernet metromini, pedagang buah, buruh pabrik cat, salesman panci hingga kuli bangunan pernah Bagas lakoni.

Bahkan hingga menjadi porter di bandara.

Suatu ketika, momen yang mengubah hidupya saat ini terjadi ketika pulang kerja dari bandara dengan melewati lahan pertanian Angkasa Pura.

Dia berbincang dengan petani setempat untuk mengetahui soal penjualan, distribusinya hingga cara budi daya pertanian.

Berita Rekomendasi

Dirasa sejalan dengan pekerjaan keluarganya yang berdagang sayuran di sebuah pasar di daerah Jakarta. Bagas pun merasa cocok untuk melakukan pekerjaan itu.

Bagas bertindak dengan menyewa lahan kosong miik PT seluas 3000m di daerah Bandara Mas, Tangerang, setelah mendapatkan nasehat dari salah seorang petani yang dia temui.

Tanah seluas 3000m kala itu ditanami kangkung, seiring dengan perkembangannya karena sebuah proses disiplin yang dia lewati, kini lahan Bagas mencapai 12 hektar yang ditanami berbagai macam jenis sayuran dan buah.

Bagas mengungkapkan, masa lalu kelam hingga kini menjadi petani kota yang sukses tak lepas dari nasehat sang ibunda.

"Ibu tidak bisa memberikan harta. Ibu bisanya menyekolahkan kamu agar pintar. Harta bisa habis, tetapi ilmu akan dibawa hingga mati," jelas Bagas Suratman.

Tak hanya nasehat, sang ibunda juga berpesan soal kejujuran.

"Kalo jujur itu akan manjur, tapi kalau tidak jujur akan hancur," ungkap Bagas.

Bagi Bagas, uang bukanlah tujuan, uang akan mengikuti kerja dan kejujuranmu.

Kini, bagas berniat untuk mengembangkan budidaya holtikulturanya ke kota-kota besar untuk bisa menciptakan market baru di luar Jakarta.

Kisah inspiratif Bagas Suratman yang dijuluki sebagai Petani Kota bisa disaksikan dalam serial Blusukan Butet Kertaredjasa di Mola TV.

Caranya, dengan berlangganan paket Corona Care Mola TV. Langganan ini bersifat donasi, karena Mola TV bekerjasama dengan PMI dan BNPB dalam membantu pemerintah memerangi covid-19 di Indonesia.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas