Ganjar Pranowo Sebut Langkah Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Cukup Berisiko dalam Politik
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan langkah menaikkan iuran BPJS Kesehatan yang diambil Presiden Jokowi berisiko dalam politiknya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan langkah yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menaikkan iuran BPJS Kesehatan sangat berisiko dalam dunia politik.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (14/5/2020).
Menurut Ganjar, keputusan Jokowi untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan di situasi saat ini tidaklah mudah.
Baca: Ridwan Kamil Minta Penjelasan Soal Kenaikan Iuran BPJS: Agar Kami di Daerah Tidak Resah
Terlebih bagi karir politik Jokowi yang juga dinilai akan memiliki dampak.
Ganjar mengatakan, akan ada berbagai reaksi dari masyarakat yang berupa protes terkait kenaikan iuran.
"Apa yang menjadi keputusan presiden tentunya secara politik ini tidak mudah," terang Ganjar.
"Karena pasti ada kontroversi dan ada protes dari masyarakat," tambahnya.
Ganjar menilai, keputusan Jokowi kali ini memiliki risiko yang cukup tinggi.
Karena akan berpengaruh dalam politik dengan menggunakan cara tersebut.
Meski demikian, Jokowi mau tak mau harus mengambil langkah untuk menyelamatkan BPJS Kesehatan.
Diketahui, BPJS Kesehatan tengah mengalami defisit sejak beberapa waktu terakhir.
Banyak pihak yang menyayangkan dengan keputusan Jokowi menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
Baca: Alasan Iuran BPJS Naik Diungkap Menko Perekonomian, Sebut untuk Jaga Operasional Jaminan Kesehatan
Baca: Iuran BPJS Naik, Komunitas Pasien Cuci Darah Rencanakan Uji Materi Perpres ke Mahkamah Agung
Terlebih di situasi perekonomian Indonesia saat ini yang menurun akibat adanya pandemi Covid-19.
"Maka tindakan yang cukup berisiko sebenarnya dalam politik dan sangat tidak populer ini," jelas Ganjar.