22 Tahun Reformasi, Indonesia Berada di Titik Persimpangan Orientasi Pembangunan
Di sisi lain, Indonesia butuh penguatan peran negara untuk melindungi segenap rakyat dari ancaman ekonomi pasar
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda mengatakan saat ini Indonesia sedang berada di persimpangan orientasi pembangunan setelah 22 Tahun Reformasi.
Dalam persimpangan itu, Huda menyebut Indonesia berada di antara arus kuat untuk menihilkan peran negara, menyerahkan urusan ekonomi pada kedaulatan pasar.
Baca: Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Tahap Dua Hingga 29 Mei
Di sisi lain, Indonesia butuh penguatan peran negara untuk melindungi segenap rakyat dari ancaman ekonomi pasar.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk '22 Tahun Reformasi: Penguatan Gerakan Sosial Ekonomi Rakyat' Kamis (21/5/2020).
"Dalam situasi persimpangan ini, pilihan terbaik kita adalah menguatkan peran rakyat untuk terus menguatkan peran negara. Tanpa gerakan ini, kesejahteraan, keadilan sosial, dan soliditas negara-bangsa tak bisa kita tegakkan," kata Huda.
Untuk tetap menjaga eksistensi peran negara, Huda menilai penting dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Baca: DPR Ingin Wacana Penghapusan Kelas Peserta BPJS Kesehatan Dibahas Lintas Komisi dan Kementerian
Ke depan, gerakan masyarakat sipil harus menguatkan peran negara agar terhindar dari bahaya ekonomi pasar.
"Elemen-elemen rakyat semakin relevan kedepan, bukan untuk melawan atau melemahkan peran negara, tapi gerakan ini menguatkan peran negara untuk memurnikan dan menegakkan amanat konstitusi negara," pungkas Ketua Komisi X DPR RI itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.