Aktivis 98 Soroti Kehidupan Mahasiswa Sekarang: Cari IP Tinggi, Lulus, dan Dapat Kerjaan
Aktivis 1998 Pande K Trimayuni menyoroti perbedaan kehidupan mahasiswa sekarang dengan mahasiswa di zaman pergerakan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis 1998 Pande K Trimayuni menyoroti perbedaan kehidupan mahasiswa sekarang dengan mahasiswa di zaman pergerakan saat menumbangkan Presiden Soeharto.
Ia mengatakan budaya mahasiswa saat ini hanya sekadar kuliah dan meraih IPK tinggi.
Sementara di tahun pergerakan 1990-an, budaya diskusi masih dijaga mahasiswa.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk 'Refleksi 22 Tahun Reformasi : Dulu, Sekarang, dan Masa Depan' yang digelar Forum Diskusi Salemba bersama Iluni UI Policy Center, Jumat (22/5/2020).\
Baca: Cuma Butuh 10 Menit! Kreasikan Red Sparkling Ice Jadi Menu Buka Puasa Hari ini
"Kadang saya pikir gini, dulu itu saya inget kita itu mahasiswa datang lebih awal pulang lebih akhir. Ada yang main gitar sambil berdiskusi setelah perkuliahan," katanya.
"Tapi sekarang apa? mahasiswa hanya datang kuliah, setelah itu pulang. Saya pikir apakah memang seperti itu kehidupan mahasiswa yang kita harapkan?" imbuhnya.
Baca: Cara Membuat Bumbu Opor Ayam Di Rumah, Ternyata Gampang dan Tidak Perlu Beli Lagi!
Pande mengatakan mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan bagi masyarakat.
Dia menegaskan perjuangan mahasiswa belum usai karena saat ini banyak isu-isu kemasyarakatan yang bisa diangkat dan diperjuangkan.
"Misalnya sekarang banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, pemerataan belum maksimal dan hak-hak kelompok masyarakat pekerja, buruh rakyat kecil banyak sekali yang belum terpenuhi, belum maksimal," ujarnya.
Baca: Anis Matta: Indonesia Harus Pikirkan Geopolitik Pasca Corona
Mantan Ketua SM Fisip UI ini menambahkan gerakan perubahan setiap negara di dunia selalu dipelopori kelas menengah terdidik, yaitu mahasiswa.
Seperti gerakan mahasiswa yang berhasil menumbangkan rezim Orde Baru pada tahun 1998.
"Tapi kalau kita lihat UI sekarang mahasiswanya hanya belajar cari IP tinggi, lulus, dan dapat pekerjaan. Ini juga harus menjadi perhatian kita semua termasuk kelompok kampus bagaimana supaya mendorong dinamisasi proses berkreativitas lebih untuk didorong bahwa jadi mahasiswa itu tidak cuma belajar, tapi juga ada suatu tanggung jawab besar sebagai mahasiswa," katanya.