Refleksi 22 Tahun Reformasi, Aktivis 98 : Biarkan Gerakan Mahasiswa Tumbuh Sesuai Zamannya
Pernyataan Sarie merujuk pada adanya anggapan dimana mahasiswa pada angkatan tertentu terkesan lebih hebat dibanding lainnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis 1998 Sarie Febriane mengatakan agar setiap gerakan mahasiswa di tiap zamannya bertumbuh dengan masing-masing karakter dan coraknya sendiri.
Hal ini diungkap Sarie dalam diskusi online 'Refleksi 22 Tahun Reformasi : Dulu, Sekarang, dan Masa Depan' yang digelar Forum Diskusi Salemba bersama Iluni UI Policy Center, Jumat (22/5/2020).
"Menurut saya biarkanlah setiap angkatan atau gerakan mahasiswa di zamannya itu bertumbuh sendiri. Tumbuh dengan karakter dan coraknya sendiri," ujar Sarie.
Baca: Aktivis 98 Soroti Kehidupan Mahasiswa Sekarang: Cari IP Tinggi, Lulus, dan Dapat Kerjaan
Pernyataan Sarie merujuk pada adanya anggapan dimana mahasiswa pada angkatan tertentu terkesan lebih hebat dibanding lainnya.
Dia merujuk angkatan '98 dimana terjadi aksi mahasiswa yang masif bergerak untuk menyelamatkan Indonesia dan menggeser zaman Orde Baru ke Reformasi.
"Ya kan ada anggapan 'wah zaman dulu gue lebih' gimana kan. Angkatan '98 mungkin di era '98 itu juga mahasiswanya merasa lebih' wow'," jelas mantan pegiat media pers Kampus : BERGERAK itu.
Menurut Sarie yang terpenting sekarang adalah angkatan mahasiswa terdahulu membimbing angkatan mahasiswa era saat ini untuk bergerak dengan nilai-nilai sejati.
"Yang perlu kita lihat dan 'bimbing' sebenarnya bagaimana mereka bergerak dengan nilai-nilai yang sejati. Nilai sejati ya pasti sesuai dengan hati nurani, untuk kepentingan rakyat, itu value yang universal lah," tandasnya.