Bupati Sumedang: Apresiasi Maruarar, KPK dan Emil Jadi Motivasi Terus Layani Rakyat
Terkait dengan Maruarar, Dony mengakui mereka bersahabat sejak lama saat masih di Komisi XI DPR.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir berterima kasih atas apresiasi yang diberikan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TM) Maruarar Siarait, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil kepada pemerintah daerahnya terkait penyaluran bantuan sosial dengan sangat baik dan dengan akurasi mencapai 92 persen.
Dia mengatakan, capaian ini merupakan capain satu-satunya di privinsi Jawa Barat. Dony menyatakan dirinya dan Maruarar bersahabat sejak lama saat masih di Komisi XI DPR.
Bagi Dony, Maruarar merupakan sosok yang sangat obyektif dan gagasannya selalu memikirkan agar Indonesia ini bisa maju.
"Bang Ara itu sangat obyektif, meskipun beda partai namun kami selalu bersama kalau itu untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkap Dony, yang merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Baca: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tajam Rp16.000 Per Gram
Dony mengatakan bahwa apresiasi dari beragam pihak itu menjadi motivasi untuk terus bekerja demi rakyat. "Apresiasi bang Ara ,KPK maupun Pak Gubernur jadi motivasi untuk terus layani rakyat," ungkapnya.
Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan
Dan yang paling utama, sambung dia, apa yang dilakukanya adalah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah, yaitu melindugi warga negara, melayani masyarakat serta mensejahterakan rakyat.
Baca: Lion Air Group Kembali Berhenti Terbang, Biaya Tes PCR Lebih Mahal dari Tiket Pesawat
"Tiga fungsi ini dilakukan dengan kebijakan dan program-program yang dijalankan para SKP. Dan kekompakan bersama masyarakat adalah penentu bagaimana program itu bisa berjalan," ungkkap Dony.
Maruarar, yang merupakan anggota DPR RI periode 2004-2019 dari daerah pemilihan Sumedang, menilai Dony sebagai sosok pemimpin yang rendah hati.
Baca: All New BMW 4 Seri Coupe Pamerkan Semua Interior dan Eksterior Sehari Sebelum Debut
Ia juga menilai Dony mengurus rakyat Sumedang dengan sangat baik dan terukur.
"Dony membuktikan bahwa ia memimpin Sumedang dengan hati sangat profesional. Dan kami, meski beda partai, namun dididik dengan cara demokratis, untuk saling mengapresiasi dan mensupport bila memang sangat baik mengurus rakyat," ungkap Ara, demikian ia disapa.
Kembali ke Dony. Dony menjelaskan mengapa pemerintah Kabupaten Sumedang berhasil melakukan pendataan non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) termasuk termasuk penyaluran bantuan sosial di tengah Covid-19 dengan baik.
Dony mengatakan bahwa pertama, ada DTKS yang meliputi data orang miskin lama, sangat miskin dan rentan miskin.
Data ini sudah ada di dalam dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) Kementerian Sosial.
Kedua adalah non-DTKS, yaitu data miskin baru yang terdampoak Covid-19. Data DTKS mencapai 150 ribu, sementara data non-DTKS ada 132 ribu.
Dengan dua sumber data ini, Bupati kemudian mengundang Bappeda, Dinsos dan Dukcapil untuk memadankan data berdasar Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Dari pemadanan data ini akhirnya ditemukan dana non-DTKS itu mencapai 128 ribu. Kemudian ketika dipadankan dengan data DTKS, ditemukan angka non-DTKS menjadi 101.000 rang.
Setelah ditemukan angka 101.000 orang kemudian dimasukan ke dalam aplikasi sapa-warga dengan menggerakan pendamping desa, pendamping PKH, tenaga penggerak desa dan operator kecamatan untuk membantu para ketua RW memasukkan data. Data itu lah yang akurasinya mencapai 92 persen.
Untuk memahamka dan menyadarkan masyarakat, Bupati juga turun langsung dan bertemu langsung dengan pimpinan Ormas, OKP, tokoh masyarakat dan para jurnalis. Sehingga ada kesepahaman dan kesadaran bersama soal bahaya Covid-19.