Lettu Wisnu Dimakamkan, Tinggalkan Anak yang Baru Berusia 4 Bulan
Lettu Wisnu merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter MI 17 di Kabupaten Kendal pada Sabtu (6/6/2020) sore.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, putra dari pasangan I Ketut Gitarayasa dan Ni Made Arini.
Riwayat pendidikan Kapten Cpn Kadek merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2008, ia melanjutkan pendidikan umum dan lulus sebagai Sarjana Sosial tahun 2014.
Sekretaris Desa Tukad Sumaga, Made Kutara mengatakan Kapten Cpn Kadek adalah anak dari keluarga petani.
"Bapak Ketut Gitarayasa sekarang tinggal di desa sebagai petani,” ujar Kutara.
Kadek lahir dan besar di Tukad Sumaga. Hanya saja ketika duduk di bangku SMP barulah pindah ke Denpasar, karena orang tuanya tugas di Denpasar.
“Namun orang tuanya sudah pindah ke Tukad Sumaga, menjadi petani,” terang Kutara.
Jenazah pilot Helikopter MI-17 Kapten Cpn Kadek akan dilakukan upacara militer dan serah terima jenazah setibanya di Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali, kemarin.
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, S.I.P turut berduka cita mendalam atas berpulangnya Kapten Cpn Kadek akibat kecelakaan Helikopter MI-17 buatan Rusia di Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah.
"Saya atas nama pribadi dan Kodam Udayana menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya."
Datangkan teknisi Rusia
Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) TNI AD masih butuh waktu beberapa hari ke depan untuk mengetahui penyebab jatuhnya Helikopter jenis MI-17 di Kendal, Sabtu (6/6/2020) kemarin.
Hal itu disampaikan Komandan Puspenerbad Mayjend TNI Teguh Pudjo Rumekso, Minggu (7/6/2020).
Menurutnya, sampai Minggu hari ini, kotak hitam atau black box dari helikopter nahas tersebut sudah diambil.
Langkah investigasi berupa pengumpulan Flight Data Recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan pun sudah didapatkan.